Jasad Warga Inhil Ditemukan di Perairan Sungai Kateman, Begini Kronologisnya
Petugas saat melakukan autopsi terhadap jenazah korban tenggelam Salamuddin
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menyatakan bahwa telah menemukan jasad warga Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) bernama Salamudin berusia 18 tahun di Perairan Sungai Keteman dalam kondisi tidak bernyawa lagi.
Data yang diterima GAGASAN, Salamudin dikabarkan hilang saat hujan lebat disertai petir, saat berlayar di Perairan Tanjung Sulawesi, Sungai Kateman, Desa Hidayah, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Jumat siang (6/4/2018), sekira pukul 12.00 WIB.
Korban merupakan Warga Parit IV Desa Simbar ini berlayar bersama ayahnya Heri Nurdin (48 tahun), dengan Pompong (perahu boat. Red), dari Desa Bente Kecamatan Mandah, untuk kembali ke Desa Simbar. Ia diduga tersambar petir dan jatuh ke dalam sungai.
"Pada Sabtu, 7 April 2018, sekira pukul 23.00 WIB, Tim SAR Gabungan dari Sat Polairud, Polsek Pelangiran, masyarakat dan keluarga korban, setelah melakukan pencarian intensif selama 36 jam, berhasil menemukan jasad Salamudin Bin Heri Nurdin di Perairan Sungai Kateman Desa Hidayah Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir, dalam keadaan terapung dan meninggal dunia" ungkap Kabid HUmas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK MM Minggu (8/4/2018).
Dan kata Guntur lagi, jenazah korban, selanjutnya dilakukan Visum Et Revertum oleh Tim Medis dari Puskesmas Pelangiran dipimpin oleh dr. Sekar Panggih Palupi. Dari hasil visum tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban.
"Jenazah lalu diserahkan oleh petugas Kepolisian kepada pihak keluarga korban diterima langsung oleh orang tua korban Heri Nurdin, dan langsung dibawa ke rumah duka di Desa Parit IV Simbar, untuk segera dimakamkan" terang Guntur.
"Seperti diketahui, korban Salamuddin Bin Heri Nurdin, (tahun) warga Desa Parit IV Simbar Kecamatan Kateman, jatuh dan hilang, saat berlayar di tengah hujan lebat yang disertai petir di Perairan Sungai Kateman Desa Hidayah Kecamatan Pelangiran, Jumat, (6/4/2018), sekira pukul 12.00. Korban lenyap dari balik kemudi, sesaat setelah meminta Bapaknya, Heri Nurdin, pindah ke depan pompong, untuk berlindung dari terpaan hujan" tutup Guntur.
Editor Arif Wahyudi
Tulis Komentar