Hukum

Pengakuan Korban Dianiaya Oleh Ketum Ormas Kiwal Makassar

Ketum Kiwal terekam CCTV saat tampar karyawan Hotel The Rinra
MAKASSAR - Salah seorang karyawan Hotel The Rinra, Stepanus Sipulung (24) mengaku dianiaya oleh oknum diduga Ketum Kompi Pengawal (KIWAL) Garuda Hitam Makassar yang dikenal Ormas bodyguard pengawalan.
 
Pelaku inisial EN tersebut menampar Stepanus berkali-kali terekam Closed Circuit Television (CCTV) hotel, Senin lalu (3/2/2020), sekira pukul 07.00 WIB, di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
 
Korban, Stepanus, mengungkapkan kejadian tersebut berawal pelaku check-out dari hotel dan menuju restaurant untuk sarapan pagi bersama istri dan anaknya. 
 
Setelah sarapan, istri dan anaknya akan meninggalkan restauran, karyawan hotel membawakan bill tagihan yang diterima oleh istri EN, dan pelayan mengkonfirmasi mengenai penambahan sarapan pagi.
 
Merasa keberatan dengan tagihan penambahan sarapan pagi, istri pelaku menghubungi suaminya, EN. Dan berbicara dengan pelayan restauran. 
 
"Pertama yang berbicara dengan tersangka ialah pelayan penerima tamu, saya tidak tahu apa pembicaraan dari pelayan ke tersangak dan kemudian pelayan memberikan telepon ke saya dan saya berbicara dengan pelaku untuk mengkonfirmasi kronologi penambahan sarapan pagi. Dan saat itu tersangka tidak terima dengan penambahan sarapan pagi dengan nada kasar dan berbicara kotor," ungkap Stepanus
 
Kemudian pelaku mengatakan akan kembali ke restauran dengan nada kasar. Setelah tersangka tersebut naik ke restauran. Saat pelaku datang ke kasir, disambut oleh Stepanus dengan mengucapkan selamat pagi ke pelaku. Setelah itu tersangka langsung menampar telinga kiri korban dengan mengunakan tangan kanan pelaku.
 
"Saya ditampar, dan saat itu saya terlempar dan tersangka menampar saya untuk kedua kalinya dan saya langsung lari ke area kasir," tutur korban
 
Tidak sampai disitu, saat anak pelaku menunjuk korban, pelaku kembali mendatangi korban dan kembali menampar ketiga kalinya.
 
Bukan hanya Stepanus mendapatkan perlakuan arogan tersebut, pelaku merasa tidak puas, kembali ke area kasir dan menampar duty manager hingga terpental.
 
"Saya saat itu mencoba meminta maaf kepada tersangka dan akan mengkonfirmasi penambahan sarapan pagi ke pihak management hotel. Setelah itu pelaku meninggalkan area restauran," paparnya.
 
Akibat pemukulan tersebut, korban Stepanus Sipulung mengalami lebam di bagian wajah dan pangkal telinga. Korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan visum.
 
Stepanus dan Keluarga merasa keberatan dengan adanya tindakan kekerasa tersebut melaporkan EN ke Mapolrestabes Makassar, dengan nomor register : STBL/65/K/II/2020/Polda Sulsel/Restabes Makassar.
 
Keluarga korban, Andis Pratama meminta agar EN segera ditahan. Polisi diminta bertindak tegas untuk memproses pelaku secara hukum akibat kekerasan yang dilakukan pelaku di depan umum.
 
“Saya berharap kepada pihak penyidiknya agar EN ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku” tutur Andis
 
Penyidik Polrestabes Makassar diminta untuk segera menahan Ketua Umum Ormas tersebut. Dan segera proses agar kasus tersebut ditingkatkan ke penyidikan dan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Makassar.
 
 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar