Waspadai Lonjakan Covid-19 di Riau Usai Libur Panjang, Ini Kata ASITA
Ilustrasi Prokes (Internet).jpg
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Menjelang libur panjang natal dan tahun baru yang sudah di depan mata. Association of Indonesia Tour and Travel Agency (ASITA) telah memprediksi akan kembali terjadi ledakan kasus Covid-19 di Indonesia, termasuk di Provinsi Riau. Karena dari pengalaman sebelumnya, liburan panjang akan diikuti oleh ledakan kasusu Covid-19 setelahnya. Resiko ini tentu harus diwaspadai oleh masyarakat yang hendak pergi berlibur.
"Kalau kita lihat sepertinya agak meledak juga. Karena kita lihat sebelumnya ketika libur sempat naik juga kasus COVID-19 di Riau. Masyarakat masih banyak yang abai. Sepertinya sulit dibendung," ujar Wakil Ketua Bidang Kelembagaan dan Pemerintah DPP ASITA, Dede Firmansyah.
Dede mengatakan bahwa resiko tersebut dapat dihindari jika masyarakat dan pengelola pariwisata menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ia mengatakan agar hal tersebut tidak terjadi, butuh ketegasan Pemerintah dalam hal ini Satgas Covid-19. "Satgas itukan gabungan semuanya. Ada Satpol PP, TNI/Polri, Dinas Kesehatan. Sekarang ini bagaimana Satgas COVID-19 harus benar-benar ketat. Satgas bisa menindak destinasi wisata yang tidak menerapkan Protokol Kesehatan. Kalau ada tindakan tegas, destinasi pasti akan melakukan Prokes yang ketat," ujarnya.
Dede mencontohkan Gubernur Jawa Barat yang telah menekankan bahwa Bandung tidak menerima wisatawan karena Bandung sedang Zona merah. "Sekarang pemerintah kita bisa enggak tegas. Ini zona merah, masyarakat jangan berlibur dulu. Nah bisa nggak pemerintah kita seperti itu," katanya.
Selain itu, untuk destinasi wisata juga wajib menerapkan prokes ketat. Bahkan jika ada pengunjung yang memiliki suhu diatas 37 derajat Celcius, jangan dibolehkan masuk. "Prokes harus dijaga oleh destinasi wisata. Kalau nggak ya bakal nambah terus tiap habis libur," ujar Dede.
Kemudian untuk masyarakat yang tetap ingin berlibur, Dede menyarankan agar selalu menerapkan Prokes. Patuhi 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun serta menjaga jarak. "Bagi orangtua yang berumur diatas 50 tahun sebaiknya tidak usah pergi berlibur. Dan kita sebagai keluarganya, agar mengingatkan untuk di rumah saja. Kita sadar memang kita semua sudah bosan di rumah saja. Namun daripada abis liburan masuk rumah sakit, ya mending di rumah saja kan," sebutnya.
Dede menambahkan hingga saat ini saja sudah banyak masyarakat Riau yang memesan bus untuk dipakai berlibur saat libur panjang nanti. Kebanyakan bus sewaan itu digunaan untuk berliburan Sumatra Barat.
"Naiknya berapa persen belum tahu, tapi memang sudah mulai banyak yang pesan bus. Yang paling banyak itu mau dipakai untuk liburan ke Sumatera Barat. Kami ingatkan masyarakat untuk berwisata aman dengan mematuhi Prokes. Tak bisa kita berwisata seperti saat normal. Kalau mau foto ya berjarak dan pakai masker. Sekarang zamannya sudah beda, itu harus ditanamkan ke masyarakat," tungkasnya yang juga menjabat Wakil Ketua Umum KADIN RIAU Bidang Industri Olahraga.
Tulis Komentar