Daerah

Dewan Sebut APBD Kota Pekanbaru Sangat Menyedihkan

Rapat Dengar Pendapat (RDP) Yang Dihadiri Oleh BPKAD Di Komisi II DPRD Kota Pekanbaru. (Foto: Ain/GAGASAN)

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Munawar Syahputra menyampaikan pendapatnya terkait Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru, pada RDP (Rapat Dengar Pendapat) yang dilakukan Komisi II.

“APBD sangat menyedihkan, tapi dipaksa untuk kepentingan-kepentingan elit yang menurut saya pemborosan anggaran. Yang nggak penting. Kita ngapain kejar insfrastruktut, kita butuh ekonomi. Kita harsu bantu ekonomi masyarakat ini, UMKM, tapi ini masih saya lihat anggaran pemborosan-pemborosan untuk kepentingan elit ya,” sebutnya.

Melihat kondisi tersebut, Politisi Partai Nasdem ini mengatakan, bahwa ia melihat dana yang ada masih tarik menarik untuk kepentingan elit. Ia meminta di ekspose dana refocusing dan dana-dana lainnya dan difokuskan untuk kepentingan rakyat.

“Saat reses, masyarakat mengeluhkan banjir, jalan, dan lain sebagainya. Kita bagusnya itu, uang rakyat untuk rakyat, bukan untuk kepentingan-kepentingan elit yang nggak jelas. Benar-benar digunakan untuk yang menyentuh masyarakat. Karena kita turun kesana dan masyarakat minta,” ujarnya.

Perwakilan BPKAD, Yuli menjelaskan, untuk struktur APBD murni 2021 itu Rp.2.590.343.985.739. Untuk penyesuaian PMK Nomor 17 Tahun 2021 Rp.136.299.980.979. Untuk dukungan pendanaan Covid-19 sejumlah Rp.64.011.610.880. Belanja pegawai Rp.908.987.186.829.

“Tunda bayar 2017 sampai 2020. Di tahun 2017 Rp.103.274.000, tahun 2018 Rp 226.549.000. tahun 2019 itu Rp.6.798.022.900. Tahun 2020 tidak ada. Untuk utang belanja pegawai Rp. 16.267.485.258. Utang belanja barjas Rp.63.696.105.100. Utang belanja modal Rp.91.838.190.751. Utang belanja subsidi Rp.5.606.131.028. Dan utang belanja lain-lain Rp.324.626.100,” pungkasnya.

Reporter: Nurwalidaini


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar