Nasional

Sekjen Kemendagri Imbau Pelatihan Kemimpinan Administrator Perhatikan Prokes

Sekjen Kemendagri Muhammad Hudori

JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Muhammad Hudori mengimbau, agar pelatihan kepemimpinan administrator (PKA) yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Penerapan itu harus dilakukan oleh seluruh pihak, baik penyelenggara, tenaga pengajar, maupun para peserta. Ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19.

“Saya berpesan juga kepada Bapak Kepala BPSDM Kemendagri beserta seluruh jajaran, penyelenggara, tenaga pengajar dan peserta pelatihan agar senantiasa memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Hudori saat pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator di Lingkungan Kemendagri secara virtual, Senin (2/8/2021).

Hudori juga memberikan apresiasi kepada para penyelenggara dan calon peserta PKA yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Apresiasi itu diberikan karena di tengah situasi dan keterbatasan saat ini, masih tetap memiliki semangat untuk berkarya dan berkinerja melalui pengembangan kompetensi lewat kegiatan PKA.

Ia menjelaskan, selama 4 bulan ke depan para peserta bakal berada di lingkungan pembelajaran BPSDM Kemendagri. Hudori menyebutkan, pembelajaran akan dilakukan dengan banyak memanfaatkan teknologi digital secara synchronous dan asynchronous. Synchronous sendiri merupakan pembelajaran daring secara langsung menggunakan aplikasi telekonferensi. Sedangkan asynchronous yaitu proses pembelajaran daring yang memberikan bahan ajar dan pengerjaan tugas secara tidak langsung.

Hudori mengatakan, pada momen pembelajaran ini para peserta bakal mendapatkan penanaman pondasi yang kuat, untuk membentuk karakter kepemimpinan para penyelenggara pemerintahan yang berkualitas. Karakter tersebut seperti memiliki integritas yang unggul serta kemampuan manjerial yang andal. Sehingga, dengan upaya ini dapat membangun penyelenggara pemerintahan yang efektif dan inovatif.

Hudori juga mengingatkan apa yang telah ditekankan Presiden Joko Widodo terkait Pondasi baru bagi ASN yang dinamakan Core Values ‘BERAKHLAK’, yaitu: Berorientasi Pelayanan; Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

“Selama pembelajaran inilah Saudara (para peserta) akan mendapatkan penanaman pondasi yang kuat untuk membentuk karakter pemimpin penyelenggara pemerintahan yang memiliki integritas unggul serta kemampuan manajerial yang andal,” terang Hudori.

Di Akhir ia pun mengingatkan untuk perkuat posisi dan peran  dalam memegang teguh nilai Integritas, memiliki kecerdasan dalam menghadapi tantangan dan perubahan lingkungan strategis dan memiliki kepemimpinan  yang tangguh dan kolaboratif. Seorang pemimpin yang memiliki konsep/gagasan besar, sehingga mampu menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif dalam lingkup birokrasi agar dapat memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Dalam Negeri.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar