GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU — Sejumlah pengurus dan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Provinsi Riau menyatakan penolakan terhadap wacana kembalinya Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum partai.
Mereka menilai Mardiono telah gagal membawa PPP kembali ke Senayan dalam Pemilu 2024.
Penolakan ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Riau, Husaimi Hamidi. Ia menyebut bahwa gelombang penolakan terhadap Mardiono kini mulai meluas, terutama dari kader-kader yang menginginkan perubahan besar demi kebangkitan partai.
“PPP butuh pemimpin baru. Kepemimpinan yang lama sudah terbukti tidak mampu membawa hasil yang diharapkan. Sudah saatnya dilakukan evaluasi menyeluruh,” ujar Husaimi, Selasa (13/5/2025).
Menurut Husaimi, banyak kader yang kecewa dengan hasil Pemilu 2024 karena PPP gagal melampaui ambang batas parlemen (parliamentary threshold). Hal ini menjadi alarm keras bahwa kepemimpinan partai harus dibenahi.
Ia menegaskan bahwa PPP masih memiliki potensi besar untuk bangkit dan kembali bersaing di kancah politik nasional. Namun hal itu membutuhkan strategi baru dan pemimpin yang visioner serta mampu merangkul seluruh kekuatan partai.
“Sekarang waktunya kita berpikir ke depan, bagaimana membesarkan kembali PPP dan memastikan kita bisa lolos ke Senayan di Pemilu 2029,” katanya.
Husaimi juga menyebut bahwa banyak tokoh internal PPP yang dinilai layak untuk memimpin partai ke arah yang lebih baik. Figur-figur ini, menurutnya, memiliki kapasitas dan integritas yang dibutuhkan untuk membawa perubahan.
“Jangan sampai kita terjebak dengan pola lama yang tidak membawa hasil. Jika ingin perubahan, maka kepemimpinan juga harus berubah,” tutupnya.(*)
