GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU-Perayaan Imlek yang dilakukan masyarakat Kota Pekanbaru keturunan Tionghoa sejak awal Februari lalu ditutup melalui pertunjukan yang ditampilkan di perayaan Cap Go Meh. Kegiatan ini berlangsung meriah.

 

Ketua Panitia Perayaan Tahun Baru Imlek Bersama, Widjadi Nauli Basa melalui Humas Panitia Imlek Bersama, Ket Tjing menyatakan perayaan Cap Go Meh ini adalah rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang rutin digelar setiap tahunnya. 

 

''Ini adalah acara penutupan perayaan imlek 2018 ini. Dimana sebelumnya kita telah gelar berbagai rangkaian kegiatan seperti Lomba puisi, pidato mandarin, lomba karaoke Mandarin, Bazar Imlek, Detik-detik Sambut Imlek, dan Perayaan Imlek Bersama warga Tionghoa,'' jelasnya. 

 

Sementara, khusus di perayaan Cap Go Meh ini, pihaknya selain menghadirkan hiburan lagu-lagu dan tarian oriental bernuansa Imlek, juga menggelar Barongsai Patok dari ormas Himpunan Tjinta Teman ( HTT ) Pekanbaru. Para pemain barongsai beraksi dan berlompatan diantara tiang-tiang besi atau patok yang telah dipersiapkan. 

 

Selain itu, sejumlah hiburan untuk masyarakat juga di sediakan. Seperti berfoto bersama Dewa Rezeki Chai Shen Ye dan tarian dewi Kuan Im berlengan seribu. Sementara bagi yang penghobi selfie, malam perayaan Cap Go Meh ini adalah kesempatan terakhir berfoto dengan nuansa oriental di bawah sinaran 1.088 lampion yang telah terpasang sebulan penuh. Sedangkan rangkaian gelaran in ditutup dengan pelepasan kembang api ke udara. 

 

''Gelaran perayaan Cap Go Meh (dari dialek Hokkien yang berarti malam ke-15 dari dimulainya Tahun Baru Imlek) ini juga kita jadikan sebagai ajang silaturahmi bersama masyarakat, Forkopimda Pekanbaru dan para tokoh masyarakat Tionghoa. Kita berharap tahun depan gelaran ini dapat berlangsung kembali dengan animo yang lebih besar lagi,'' singkatnya.***

 

Editor : Evi Endri

Sumber : riauterkini.com