GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Banyak persoalan muncul setelah pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMA dan SMK di Provinsi, karena banyak yang tidak masuk ke sekolah yang didaftarkan.
Terutama sekolah-sekolah favorit yang ada di Kota Pekanbaru menjadi sekolah tujuan banyak wali murid untuk memasukkan anak-anak mereka.
Menanggapi fenomena ini, Anggota Fraksi Gerindra DPRD Riau Edi Basri mengatakan memang ada 11 ribu potensi anak yang melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA dan SMK di Riau, namun yang bisa tertampung hanya 9000.
"Kemudian persoalannya pendaftar ini juga tidak menyebar dengan baik. Ada sekolah yang tidak ada siswanya dan ada juga yang menjadi rebutan dan menumpuk disana, sekolah-sekolah favorit,"ujar Edi Basri.
Untuk itu, menurut Edi Basri, ini persoalan serius yang harus dilakukan evaluasi terutama di sekolah negeri, masalah zonasi ini menjadi persoalan besar.
"Berebut ke sekolah favorit, kenapa Dinas Pendidikan tidak berpikir sekolah favorit itu ditambah dan harus minimal lima di Pekanbaru, karena persoalan paling krusial selalu di Pekanbaru,"ujarnya.
Ia juga melihat, belum ada upaya maksimal dari Dinas pendidikan untuk memperbaiki sistem pendidikan, sehingga setiap tahun persoalan ini terus berulang.
"Jangan anggap ini persoalan orangtua dan murid tapi ini persoalan kita bersama, dan terpenting, bagaimana anak murid ini bisa mendapatkan hak mereka,"jelas Edi Basri(*)