Menjaga Keharmonisan "Parna" di Pekanbaru: Komitmen Bersama BPH Parna & BPH Raja Sitempang

Kamis, 31 Juli 2025 | 12:46:31 WIB

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan, para tokoh dan pengurus marga Parna yang tergabung dalam BPH Parna Kotamadya Pekanbaru dan BPH Raja Sitempang Pekanbaru-Riau menggelar pertemuan “Coffee Time” di Hotel Furaya, Rabu pagi, 30 Juli 2025. 

Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat tali persaudaraan dan menjaga keharmonisan antar sesama marga Parna, terutama di tengah maraknya perdebatan di media sosial soal versi garis keturunan.

Ketua Parna Pekanbaru-Riau, St. Sarnius Simbolon dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga keharmonisan dan kekompakan antar marga Parna. Ia menekankan bahwa persatuan yang telah terjalin sejak lama tidak boleh dirusak oleh isu-isu yang berpotensi memecah belah kekeluargaan. "Tidak boleh ada yang memecah belah, kita harus tetap menjaga kekompakan ini," tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Punguan Parna Riau, Luhut P. Napitu menambahkan bahwa Marga Parna sejatinya satu, yaitu Popparan Raja Naiambaton. 

Ia menyayangkan adanya viralitas konten di media sosial—khususnya TikTok—yang mempertentangkan versi dua Oppu dan lima Oppu, serta menciptakan dualisme yang membingungkan masyarakat.

Sementara itu, Ketua Raja Sitempang Pekanbaru yang juga Ketua Marga Sigalingging Pekanbaru-Riau, Sje. Sigalingging menyampaikan keprihatinannya hingga meneteskan air mata. 

Ia menanggapi situasi saat ini dengan rasa duka, terutama terkait deklarasi “Parna Si Lima Oppu” yang ramai di media sosial. “Bertarombolah di tempat yang sebenarnya,” tegasnya, seraya mengingatkan bahwa tindakan seperti itu dapat memecah belah persatuan marga Parna.

Sebagai fasilitator acara, Amandus Sitanggang, SH, MH—seorang pengacara kondang di Pekanbaru yang juga menjabat sebagai Ketua Raja Sitempang Riau dan Wakil Ketua Parna Pekanbaru—menyampaikan pentingnya menjaga harmonisasi internal Parna di Pekanbaru-Riau. 

Ia menekankan agar hubungan emosional yang telah terjalin lebih dari 20 tahun, baik dalam suka maupun duka, tetap dirawat dengan prinsip Dalihan Natolu dan semboyan Parna: "Sisada lulu anak, sisada lulu boru, sisada ulaon, sisada siriaon."

Ketua Punguan Simata Raja Raja Simarmata Pekanbaru-Riau, Kimson Simarmata, SH dalam diskusi hangat tersebut menambahkan rasa syukur atas pertemuan pagi itu. Ia mengajak semua pihak untuk tetap bersatu dan menggali kembali ajaran dan petuah para leluhur agar bisa menuntun generasi masa kini di tanah perantauan, khususnya di bumi Melayu ini.

Perwakilan generasi muda, Gunawan Galingging, SH juga ikut menyuarakan harapannya. Ia menyampaikan bahwa marga Parna sebagai salah satu marga terbesar di kalangan suku Batak harus menjadi contoh dalam menjaga nilai-nilai budaya dan kekeluargaan, terutama Dalihan Natolu. “Mari kita jaga kebersamaan ini dimanapun kita berada,” ujarnya.

Sebagai penutup, Ketua Parna Pekanbaru dan Ketua Raja Sitempang Pekanbaru bersama seluruh ketua marga yang tergabung dalam Popparan Raja Naiambaton sepakat untuk menginisiasi pertemuan-pertemuan intensif ke depan. 

Upaya ini dimaksudkan agar kekompakan yang telah terjalin tetap terjaga dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi isu-isu sensitif yang berkembang di media sosial.

Dengan semangat persaudaraan yang tinggi, seluruh peserta pertemuan sepakat untuk terus memperkuat komunikasi dan kolaborasi antarmarga Parna di Pekanbaru dan sekitarnya. 

Harapannya, keharmonisan dan persatuan tetap menjadi kekuatan utama dalam membangun masa depan yang lebih baik.(*)

Tags

Terkini