Di Bengkalis Kartel Proyek Merajalela Tapi Warga Patungan Bangun Jembatan

Senin, 25 Juli 2016 - 20:55:01 wib | Dibaca: 9081 kali 
Di Bengkalis Kartel Proyek Merajalela Tapi Warga Patungan Bangun Jembatan

GagasanRiau.Com Bengkalis - Sebagai kabupaten dengan anggaran daerah yang besar ditambah hasil sumber daya alam yang melimpah, ternyata tak dibarengi dengan pembangunan yang adil dan merata. Ironisnya, dari kabar yang santer diperbincangkan, mafia kartel proyek pembangunan di Bengkalis makin merajalela.

Apakah disengaja atau tidak bermaksud menyindir pemerintah daerah yang kini dipimpin oleh Amril Mukminin sebagai Bupati, namun, sejak Jumat (22/07/16) pekan lalu, warga Bengkalis menggelar aksi penggalangan dana untuk membangun jembatan Bengkalis-Sei Pakning.

Aksi ini dinamakan 'Gerakan Koin Rp1.000 Sumbangan Masyarakat Membangun Jembatan Bengkalis-Sei Pakning'. Kabarnya, aksi ini, murni keinginan masyarakat agar memiliki sebuah jembatan penghubung yang refresentatif guna memudahkan arus transportasi dari dan ke Pulau Bengkalis. Keinginan untuk menggalang sumbangan masyarakat dalam membangun jembatan ini, akhir-akhir ini memang mencuat di Bengkalis, baik melalui perbincangan di sosial media maupun diskusi-diskusi lainnya. Baca Adik Bupati Bengkalis Bolos Kerja Setahun, IMD Akan Laporkan Ke Menpan RB

Seorang warga Bengkalis bernama H Ahmad Effendi selaku penggagas gerakan ini, tak henti-hentinya menyeru dan mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan merealisasikan niat tersebut. H Ahmad Effendi, seperti status yang diunggahnya dalam akun FB baru-baru ini, menyeru seluruh lapisan masyarakat mulai dari para Kepala Sekolah SD, SLTP, SLTA, SMK, Pimpinan Akademi dan Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta,dimanapun berada.

Kemudian kepada seluruh Kepala Desa/Kelurahan, Ketua dan Anggota BPD, pendamping Desa/Kelurahan, masyarakat dan seluruh mahasiswa di Kabupaten Bengkalis untuk mendukung aksi ini. Posko Penggalangan Dana ini dilakukan dibeberapa titik. "Jalan Sulthan Syarif Kasim No 17 Bengkalis, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nomor 007, 008,009, 010 dan 012," sebut Ahmad melalui akunnya.

Bahkan selaku Aparatur Sipil Negara di Bengkalis, dirinya siap menerima segala konsekuensi dari sikap yang dilakukannya ini.  Dalam menjalankan aksi pengumpulan koin, Ahmad Effendi juga mengharapkan agar gerakan ini dapat juga dilaksanakan di berbagai daerah (kota maupun desa). Disamping itu bagi siapa saja yang ingin bergabung serta menyumbang bantuan dananya dalam aksi ini dapat menghubungi dirinya di No HP085272887065.

Dirangkum dari akun Facebooknya bernama Ahmad Effendi, postingan pertama kali pada Sabtu (23/07/16) pukul 21.06 wib. Ia menjelaskan, bahwa Gerakan Koin Seribu Rupiah hanya semata-mata sebagai sebutan nama program. Bukan berarti yang diberikan hanya koin seribu saja. Bisa 5.000, bisa 10.000, bisa 100.000 dan seterusnya.

Dihari berikutnya, Minggu (24/07/16) dini hari sekitar pukul 00.11 wib, Ia kembali memposting perkembangan hasil pengumpulan koin sebesar Rp1.259.300. Berikut postingannya : "Bapak/Ibuk/Sdr2ku/Kekawan dimanapun berada. Izinkan saye menyampaikan Laporan Uang Masuk kegiatan. Izinkan saye menyampaikan Laporan Uang Masuk kegiatan GERAKAN KOIN SERIBU RUPIAH SUMBANGAN MASYARAKAT UNTUK PEMBANGUNAN JEMBATAN BENGKALIS - SUNGAI PAKNING (RIAU) per 23 JULI 2016 sebesar Rp. 834.000,-(delapan ratus tiga puluh empat ribu rupiah) dengan titik AKSI :
1. POSKO JALAN SULTAN SYARIF KASIM NO. 17 BENGKALIS.
2. SDN.007,008,009,010 dan SDN.012 Bengkalis.
-----------------------------------------
Posisi total dana yang TERHIMPUN sampai hari kedua adalah : Rp.1.259.300 (satu juta dua ratus lima puluh sembilan ribu tiga ratus rupiah).
- -----------------------------------------
Ribuan terima kasih atas partisipasi Bpk/Ibuk/Sdr2ku/Kekawan dan anak2 kami Pelajar SD tsb diatas. Semoga menjadi Amal dan Ibadah.
----------------------------------------
Tembuskan :
1. Bpk. Ketua KPK R.I di Jakarta
2. Bpk. Gubernur Riau
3. Bpk. Bupati Bengkalis
4. Bpk Ketua DPRD Bengkalis
5. Bpk KAPOLRES Bengkalis
6. Bpk KAJARI Bengkalis
------------------------------------------
Bagi yang belum sempat menyumbang, tidak ada kata terlambat. Silakan datang ke POSKO. Terima kasih. Wassalam hormat saya Koordinator Gerakan KOIN SERIBU RUPIAH tertanda H. Ahmad Effendi, S.E, M. Sc"
Aksi ini sungguh ironi dengan isu santer yang belakangan mengeruak soal kartel proyek. Dimana, kuat dugaan ada 'orang kuat' yang mengatur sejumlah proyek di kabupaten terkaya di Riau ini. Modus yang dilakukan mirip pemalakan ini disebut sebagai kartel oleh Lembaga Indonesian Monitoring Development (IMD).

Pasalnya, modus yang dilakukan oknum ini tercium sejak pesan singkat alias short message service (sms) beredar dikalangan kontraktor dan penyelenggara proyek di Bengkalis.

‎Berikut ini, modus "pengutipan" fee (upah, red) komitmen dari rekanan yang mau dimenangkan dalam lelang proyek :‎

Baca Juga Ini Modus Mafia Proyek Di Kabupaten Bengkalis, Beredar SMS Dari Adik Bupati Bengkalis

Pertama, setiap rekanan yang ingin menang, menyepakati upah komitmen. Ada yang mencapai 15 hingga 17,5 persen dari harga penawaran rekanan. Kedua, rekanan wajib menyerahkan salinan print out buku rekening yang memiliki saldo.

Ketiga, rekanan wajib menyiapkan 3 (tiga) lembar cek rekening giro dari rekanan baik PT maupun CV, atas nama Direktur Utama masing-masing ataupun dari si penjamin yang akan membayarkan fee tersebut. Dirincikan, nomor seri ketiga lembar cek itu wajib dilaporkan untuk dikonfirmasi ke bank terlebih dahulu. Misalnya, jika disepakati fee sebesar 17,5 persen, maka, fee itu dibayarkan secara bertahap dalam 3 lembar cek tersebut.

Lembar cek pertama memuat nilai nominal pembayaran komitmen sebesar 2,5 persen dari harga penawaran sebagai tanda jadi sebelum lelang. Inilah pembayaran tahap awal. ‎Cek kedua, diisi fee sebesar 6 persen. Cek ini, jika rekanan ini sudah menang lelang, sebagai pembayaran fee tahap kedua.‎ Dan cek ketiga, berisi fee sebesar 5 persen. tahap ketiga ini, jika uang muka (down payment, red) pengerjaan proyek yang telah dimenangkan si rekanan, sudah dicairkan oleh pemerintah daerah. Inilah pembayaran terakhir.

Modus keempat, selain cek, setiap rekanan menyiapkan Surat dengan Kop Perusahaan yang berisi nama Direktur Utama, Nama Paket Proyek, Nilai Paket serta Nilai Penawarannya yang ditandatangani dan dicap oleh Direktur Utama.

Dan modus kelima, 3 lembar cek dan surat itu dimasukkan dalam 1 amplop dan diserahkan oleh rekanan kepada panitia lelang yang disertai dengan tanda terima.‎ Sistem ini, diberlakukan kepada semua direktur rekanan atau kontraktor yang benar-benar punya persiapan membayar komitmen agar dimenangkan.

Berikut isi sms lengkap dari nomor seluler ‎082318888*** kepada pejabat berwenang yang diteruskan kepada kalangan kontraktor yang diterima dari sumber :

"Angka ttp komitmen stlah potong pajak di angka 17.5% - banting 4% pnwran sisa= 13.5%...siap kan copy print out buku rekning brsaldo..siapkn 3 lmbr chek giro pt/cv.An.dirut langsung.atau si pnjamin byr ny..3 chek tsb hrs di ttd.cap pt/cv olh dirut/si pnjamin ny dan ditulis angka per 1 chek nya nilai 2.5%/6%/5%..di bgi hbs dr total sisa 13.5% d atas..no seri cek wjb di lapor/konfirmasi ke bank utk d blockir trlbh dulu..stlah ok.masukan 3 chek tsb dlm 1 amplop..Lalu siap kan 1 kop surat pt/cv ybs...tulis nama dirut,nm paket dan kode paket.nilai paket.jg angka pnwarany..ttd dirut dan cap pt/cv..msukan dlm 1 amplop tsb...lalu serahkan dgn memakai tnd trma..pd sipenerima.amplop tsb...slsai..dan ini brlaku utk smua dirut yg bnar2 pny prsiapan mbyr komitmen dan ingin menang pket ny msing2...(brlaku pengembalian amplop chek dirut yg trjamin utuh .apbila trjd kalah tender atau trdpt TL pd pngumuman rangking.ny.." ‎.

"Wah! Canggih sekali. Ini namanya 'pemalakan' dan cikal bakal kartel. Aparat hukum harus segera memonitor, menyadap dan bertindak," ketus Raja Adnan, Direktur Eksekutif IMD.

Sayangnya, Bupati Amril dan adiknya, Riki Rihardi yang menjabat sebagai Kepala Seksi Udara di Dishubkominfo Bengkalis yang sebelumnya diberitakan lantaran diduga bolos kerja, saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler sejak Jumat (15/07/16) malam hingga berita ini diturunkan, terkesan kompak bungkam. Keduanya tak bersedia mengangkat telepon maupun membalas pesan singkat. Bahkan, nomor Riki kerap tak aktif. (Beritariau)

Editor Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA