GagasanRiau.Com Bengkalis - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis, saat ini ditengarai tidak memiliki persediaan kantong darah. Hal ini terkuak ketika salah satu pasien, Sarah Adeeba, membutuhkan donor darah.
Ketika pihak keluarga pasien, Sugianto, ingin mendonorkan darahnya, pihak RSUD Bengkalis ternyata tidak memiliki stok kantong darah. Dengan kenyataan itu sangat mencengangkan keluarga pasien. Mereka menilai, ironis jika RSUD andalan di Bengkalis tidak memiliki stok kantong darah.
"Bagaimana keluarga pasien bisa mendonorkan darah, bila kantung darah saja tidak dimiliki pihak Rumah Sakit," kata Sugianto yang akrab di sapa Anto di RSUD Bengkalis, Minggu (11/9/16), seperti dirilis dari riaugreen.com.
Anto yang juga aktifis muda Bengkalis ini mengaku, awalnya dia mendatangi perawat dan berniat ingin mendonorkan darahnya. Namun, dijawab perawat saat itu bahwa stok kantong darah habis. Kelemahan itu merupakan isyarat tidak profesionalnya manajemen RSUD.
Menurutnya , pihak manajemen RSUD tidak ada perhitungan dan i'tikad menyembuhkan pasien. "Nyatanya, kantong darah saja tidak punya," kesalnya.
Terpisah, Sekretaris Komisi IV, DPRD Bengkalis yang membidangi kesehatan dan pendidikan, Irmi Syakip Arsalan, sangat menyayangkan kejadian tidak tersedianya stok kantong darah tersebut. Alat itu seharusnya tidak boleh dalam keadaan kosong dan setiap petugas harus terus mencatat dan memesan bila stok mulai sedikit.
Bahkan, beberapa hari yang lalu, dirinya juga mendapat laporan dari warga, jika alat pencuci darah pun tidak berfungsi. Hal ini sangat membuat hati miris, bayangkan saja, semua alat yang di beli dari uang rakyat itu merupakan kualitas yang sangat baik. Tetapi kenapa bisa tak berfungsi dan ada juga yang kehabisan stok.
"Miris kita melihatnya, kenapa bisa habis stok kantong darahnya. Kemarin juga dapat info, alat cuci darah pun tak berfungsi. Apa saja kerja manajemen RSUD itu,"tanya Irmi Syakip Arsalan anggita Komisi IV DPRD Bengkalis.
Menurut Ikip, dengan kejadian seperti ini, sudah jelas jika kinerja manajemen RSUD Bengkalis sangat bobrok dan tidak memiliki rasa simpati kepada pasiennya. Untuk itu, kedepan dirinya akan mengajak rekan-rekannya di Komisi IV DPRD untuk mengambil langkah dan mempertanyakan kinerja manajemen RSUD Bengkalis ini.
"Kalau seperti ini, kinerja manajemennya yang bobrok. Saya akan mengajak rekan-rekan dikomisi IV buat mengambil langkah untuk mempertanyakan ini ke RSUD. Kasihan masyarakat yang butuh pertolongan medis jika kinerja RSUD nya seperti ini,"cetusnya.**
Editor: Arif Wahyudi