GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Riau sukses mengadakan kegiatan bedah buku yang bertemakan "Berdiang di Perapian Buya Syafii - Karya Riki Dhamparan Putra". Kegiatan ini dimoderatori oleh Nofra Khairon yang diselenggarakan di Aula kampus Umri pada Sabtu (22/01/2022).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Prof Dr. Ahmad Syafi'i Marrif, beliau menggatakan siapapun boleh menulis dan mengkritik pemikiran-pemikiran saya termasuk dari sudut pandang sastra karya Riki Dhamparan Putra ini.
Ketua umum DPD IMM Riau M. Aulia Zia mengatakan dalam sambutannya kegiatan bedah buku ini merupakan rangkaian pra musyda.
"Agenda ini bersempena dengan rangkaian pra musyada IMM ke XVI yg InsyaAllah akan di laksanakan tanggal 24-26 Februari mendatang," kata Aulia Zia.
Riki Dhamparan dalam pengantar diskusi menjelaskan mulai dari isi bukunya dan bagaimana sudut pandang yang di ambil dalam buku tersebut.
"Buku ini merupakan pemikiran-pemikiran buya syafii ma'arif dari sudut pandang budaya dan sastra, bagi saya buya adalah sosok yang sangat inspirasi, seorang guru bangsa yang pergaulannya melintas batas," jelas Riki.
Raja Juli antoni, Ph.D doktor dari Queensland University Of Australia ini mengatakan ketika dalam sesi membedah buku ini sangat mengapresiasi dan menikmati setiap goresan tinta dari sastrawan asal Minangkabau ini.
"Sebagai seorang yang cukup kenal dekat dengan buya saya mengagumi keberanian buya mengritiki pemahaman konservatif terhadap adat bersandi syarak-Syarak bersandi Kitabullah," sebut Raja Juli.
Diketahui Dr. Sadidul Amin, MA yang merupakan Rektor UMRI ternyata lama menimba ilmu di ranah minang bahkan tesis megisternya membahas tentang kaum tua dan kaum muda di Minangkabau karena hampir separoh dari buku ini menampilkan bentuk anti-tesis terhadap pemahaman konservatisme diranah minang. Namun beliau juga memberi masukan kepada penulis alangkah lebih indahnya ketika melampirkan perubahan cara pandang buya syafii dari masa ke masa.
Tak lupa pula keterwakilan perempuan Ade Hartanti Rahmat Anggota DPRD Provinsi Riau mengatakan perempuan merupakan hal yang penting dalam dunia perpolitikan.
"Sebagai seorang politisi perempuan sangat mengagumi pemikiran buya tertutama dalam hal kesetaraan gender, kami melihat the power of emak-emak dalam konteks berbangsa dan bernegara perlu di akomodir dengan baik. Namun juga tidak sedikit emak-emak yg terbawa arus riak politik yang tidak sehat," ujar Ade.
Selanjutnya Dr. Abdullah Sumrahadi seorang doktor sosiolog dari UGM ini juga mengatakan buku ini mengantarkan kita untuk "berdiang" di panasnya cahaya ilmu dan kebijaksanaan yang dimiliki oleh buya syafii maarif. Kita sering sekali terbawa arus kepentingan tanpa mampu melihat problematika nya lebih mendalam.
Kemudian agenda ini juga dihadiri oleh Nugroho Noto Susanto, M.IP mengatakan sebagai seorang penulis dan penikmat berbagai karya saya mengagumi sosok buya syafii karena mampu mengkritik diri nya sendiri dan sangat lapang hati dikritik oleh orang lain.
"Banyak dari kalangan pemikir kita hari ini tidak mampu mengkritik dirinya sendiri. Lanjut nugi mengatakan buya syafii hari ini tidak saja dikenal sebagai tokoh muhammadiyah tapi beliau adalah milik semua golongan," kata Nugroho.
DPP IMM Dolly San David, memberikan apresiasi dan mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi bagi kita IMM khusus nya di provinsi Riau untuk bermesraan dengan buku untuk memperluas cara pandang, karena kita cendrung memusuhi apa yang kita tidak ketahui.
Hal yang sama disampaikan oleh Infa Wilindaya, M.Si sebagai Sekjen Pemuda Muhammadiyah Riau berharap IMM Riau harus melahirkan generasi generasi penerus buya syafii.