Gagasanriau.com Pekanbaru-Ironis yang dikemukakan oleh General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Riau-Kepulauan Dodi Pangaribuan, pasalnya ia mengeluhkan tunggakan pelanggan yang mencapai Rp30 milyar namun ia tidak memperdulikan pelayanan yang buruk kepada pelanggannya dimana hingga kini masih terjadi pemadaman serta tagihan listrik membengkak. Syafri 48 tahun warga Panam Kecamatan Tampan, menilai keluhan Dodi Pangaribuan itu tidaklah sesedih yang diderita oleh pelanggan yang selalu di abaikan hak-hak nya sebagai konsumen. "Dia tahu susahnya aja, susah orang (pelanggan. Red) mana tahu dia, kalo itu disampaikannya ke masyarakat di tak pantas memimpin perusahaan, udah kerja tak becus, tukang mengeluh pulak"kata Syafri geram. Saat dimintai komentar terkait besarnya tunggakan pelanggan seperti dimuat oleh antara tunggakan pembayaran listrik pelanggan hingga bulan Juli 2014 mencapai sekitar Rp30 miliar. Senada yang disampaikan Aminah 37 tahun, ibu rumah tangga warga jalan Kertama ini bahkan mengecam keluhan Dodi Pangaribuan, GM PT PLN WRKR ini"dia tak tahu apa tagihan pelanggan membengkak tersu sedangkan listrik mati terus, pemimpin perusahaan apa itu! dasar!"ucap Aminah ketus Sabtu siang (30/8/2014) kepada Gagasanriau.com. "Tunggakan pelanggan mencapai Rp30 miliar," kata GM PLN Wilayah Riau-Kepri, Dodi Pangaribuan, kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat. seperti dilansir oleh antara disebutkan Dodi, tunggakan pelanggan tersebut mayoritas berada di Provinsi Riau karena Kepulauan Riau terlepas dari sistem interkoneksi Sumatera Bagian Tengah. Jumlah tunggakan tersebut mencapai 10 persen dari total pendapatan PLN yang sebesar Rp300 miliar. "Seharusnya nilai tunggakan yang layak tiga persen dari pendapatan PLN. Banyak pekerjaan rumah buat kita," ujarnya. Ia juga mengungkapkan aibnya bahwa PLN terkendala dalam penagihan tunggakan karena pelanggan masih menilai pelayanan PLN belum maksimal karena masih terjadinya pemadaman bergilir. Ia mengatakan jumlah pelanggan PLN di Provinsi Riau kini mencapai 1,249 juta pelanggan. Rinciannya, pelanggan berdaya 450-900 watt dengan komposisi terbesar yakni 60 persen dan untuk industri sekitar 20 persen. Untuk tunggakan terbesar berada di Kota Pekanbaru yang jumlahnya mencapai 50 persen, atau setara Rp15 miliar. "Makin ke kota makin banyak tunggakannya. Justru yang di daerah-daerah malah lebih taat bayar listrik," ujarnya. Diaz Bagus Amandha