Gagasanriau.com Pekanbaru-Menjelang pergantian tahun di akhir 2014, sembilan bahan pokok (Sembako) di Kota Pekanbaru di jamin aman. Masyarakat Kota Pekanbaru diminta tidak perlu cemas dan takut kekurangan sembako. Memang pada tahun ini ada beberapa komiditi yang mengalami kenaikan harga. Seperti pernyataan Irbah Sulaiman (30/12/2014) Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota pekanbaru kepada gagasanriau.com, “ Dari Duabelas distributor yang ada di Kota Pekanbaru menyatakan bahwa persediaan sembako untuk akhir tahun masih aman masih aman, kecuali nanti terjadi longsor tetapi mudah-mudahan itu tidak terjadi”,jelasnya.
Komiditi yang mengalami kenaikan harga pada tahun ini menurut Irbah adalah adalah cabe dan beras. Dua Komditi ini mengalami kenaikan karena perubahan iklim dan naiknya harga BBM. Untuk kenaikan harga cabe, Irbah menyatakan hal ini terjadi karena perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan gagal panen di sentra-sentra yang ada di Indonesia.
Pekanbaru letaknya strategis, sembako di Kota Pekanbaru di pasok oleh Tiga sentra di lintas timur dari Jambi, Lampung dan Palembang, kemudian dari Jawa, lintas barat dari Sumatera Barat dan lintas utara dari Sumatra Utara. Ketiga sentra ini yang sekarang banyak mengalami gagal panen, ujarnya.
Mengenai kenaikan harga, beras mengalami kenaikan sebesar 7%. Kenaikan ini terjadi karena ongkos angkut yang dibebankan, Komoditi gula justru mengalmi penurunan sebesar Rp 1000/Kg. Walaupun ada penurunan dan kenaikan harga, ia menyatakan bahwa harga masih stabil. “Menyangkut beras ini memang ada kenaikan sebesar 7% jadi kita lihat disini bahwa kenaikan ini disebabkan karena BBM yang dibebankan untuk ongkos angkut. Mengenai bahan lainnya masih stabil malah gula turun selama lima tahun ini, posisi gula turun Rp 1000/Kg”, jelasnya.
Mengenai BBM, Irbah mengatakan bahwa Pertamina sudah menjamin ketersediaan BBM aman sampai H+7. Disperindag nantinya akan menempatkan petugasnya untuk stand by di daerah rawan kekosongan BBM. Tempat itu adalah di lintas timur dan di jalan menuju objek wisata.
Reporter Fakhrurrazi Ihsan