GagasanRiau.Com Jakarta - Internal Partai Demokrat (PD) menghangat jelang Pilgub DKI. Koordinator Juru Bicara PD, Ruhut Sitompul, dinonaktifkan. Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengirim SMS langsung ke Ruhut.
Ruhut yang dikonfirmasi detikcom membenarkan dia menerima SMS langsung dari SBY. SMS itu berisi 4 poin. Berikut isi SMS tersebut:
1.Saya mengikuti dinamika perpolitikan dewasa ini dan saya nilai saudara benar-benar tidak mengikuti kebijakan dan garis partai terutama Ketum PD karena pernyataan-pernyataan yang saudara keluarkan tidak mencerminkan posisi PD dan garis saya selaku Ketum PD.
2.Sudah cukup sering saya berikan peringatan terhadap pernyataan saudara, tetapi tidak diindahkan. Terus terang ini sangat merugikan kepentingan PD ke depan.
3.Melalui sistem yang belaku di PD saya mempertimbangkan tindakan yang tepat untuk saudara. Dan untuk sementara saya menonaktifkan kedudukan saudara sebagai koordinator Jubir PD.
4. Untuk diindahkan dan dilaksanakan.
Menurut Ruhut SMS itu dikirim karena SBY dikompori oleh orang-orang di PD yang tak senang kepadanya. Ruhut tak menepis pencopotan ini terkait Pilgub DKI. Tapi tak hanya itu, menurut Ruhut ada masalah lain terkait penonaktifkan dirinya.
"Iya (ada SMS). Tapi ditambah-tambahi lah oleh mereka pengaduan ke Pak SBY," ujar Ruhut yang juga Ketua DPP PD bidang Polhukam ini.
"Saudara Ruhut Sitompul dinonaktifkan dari posisi sebagai koordinator juru bicara," kata juru bicara PD, Imelda Sari saat dikonfirmasi, Senin (22/8/2016).
Imelda mengatakan Ruhut dinonaktifkan karena akan diberi tugas baru. Dia mengatakan akan ada penyegaran dan rotasi di DPP PD.
"Sebentar lagi memang akan ada penyegaran, akan ada rotasi di DPP dalam waktu dekat ini. Saudara Ruhut dinonaktifkan agar bisa fokus di tugas barunya nanti," ujar Imelda menjawab pertanyaan alasan penonaktifan Ruhut.
Ruhut dikenal kerap bersuara mendukung cagub DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), padahal partainya belum membuat keputusan soal cagub yang diusung.
Sekjen PD Hinca Panjaitan juga sudah menegaskan bahwa dukungan Ruhut ke Ahok adalah sikap pribadi. Keputusan soal cagub yang diusung PD akan ditetapkan oleh Majelis Tinggi Partai.
"Statement Ruhut itu kaitannya dengan Ruhut. Posisi cagub ditentukan oleh majelis tinggi partai. Hanya majelis tinggi partai yang bisa dipegang (keputusan)," kata Hinca.**/detik.com