GagasanRiau.Com Tembilahan - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhil menilai Badan Lingkungan Hidup (BLH) Inhil telah menyia-nyiakan peluang yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Riau karena tidak membangun laboratorium.
Anggota Komisi III, Zulbahri saat menyampaikan pandangannya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP), Rabu (12/10/2016) di gedung DPRD Jalan Soebrantas Tembilahan.
Zulbahri menyesalkan ke BLH yang telah melakukan pemotongan terhadap anggaran tersebut sehingga laboratorium yang sejatinya bisa dibantu oleh Provinsi sebanyak Rp.5 Milyar menjadi tidak ada.
"Kami sedikit kesal kenapa itu yang dipotong, padahalkan itu sangat kami perjuangkan sewaktu pembahasan anggaran kemarin," katanya. "Kalau saja kita punya gedung laboratorium, BLH Provinsi berjanji akan membantu untuk melengkapi perlengkapannya dengan besar biaya 5 Milyar," ulasnya
Sebenarnya, kata Zulbahri, sebaiknya BLH konsultasi terlebih ke Dewan jika akan melakukan penundaan, menurutnya bisa ada solusi atau kesempatan yang diambil yang mana betul-betul skala prioritas.
"Sebaiknya kita bicarakan terlebih dahulu jadi kan enak, kita bisa juga memberikan masukan mengingat ada peluang, kalau kita tak punya gedung ? macam mana lah lagi," ucapnya sambil tersenyum kecewa.
Alasan Politisi Partai NasDem ini perjuangkan laboratorium tersebut menurutnya air yang ada di Sungai Indragiri sendiri perlu di cek, karena pernah ada waktu hewan disana mengalami gangguan.
"Pentingnya laboratorium itu guna mengetahui keadaan alam kita, kalau alam kita tercemar bisa mati kita. Coba kita lihat, pernah suatu ketika Ikan di Sungai Indragiri pada mati, dan hewan lain ada yang naik ke pantai, artinya kan ada kejanggalan dengan air kita, itu perlu di cek oleh pihak terkait," tegasnya.
Dengan itu, ia berharap BLH dapat menjadikan ini PR khusus dan memikirkan serta mengalokasikan kedepannya.
Sementara itu, saat awak media mencoba mengkonfirmasi kepada pihak BLH Inhil melalui Kabag Perencanaan, Indra Saputra menjelaskan bahwa kenapa dilakukan pemotongan terhadap pembangunan Labor tersebut, karena masih banyak skala prioritas yang dipentingkan, sehingga itu yang dianggap masih bisa ditunda.
"Sebenarnya semua yang telah direncanakan bagus, akan tetapi adanya pengurangan anggaran dengan terpaksa pembangunan tersebut kita kurangi, mengingat yang lainnya juga merupakan menurut kami lebih pokok,"imbuhnya,
Reporter Daud M Nur