GagasanRiau.Com Pekanbaru - Provinsi Riau menjadi daerah yang langganan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Dan di dominasi daerah yang perkebunan sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI).
Sebagaimana disampaikan oleh Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, pada Rabu pagi (18/1/2017). Terdektesi sebanyak 18 titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan.
"Titik panas dengan tingkat kepercayaan diatas 50 persen terpantau di Sumatera Barat 1 titik, Riau tujuh titik dan satu titik di Sumatera Utara," ungkap Kepala BMKG Pekanbaru.
Ke- 18 titik panas yang terpantau satelit Terra dan Aqua pada Rabu pukul 06.00 WIB itu merupakan yang terbanyak pada awal 2017.
Titik panas yang terdeteksi di Riau terpantau sebanyak tujuh titik yang menyebar di empat kabupaten.
Kabupaten Rokan Hulu masih menjadi penyumbang titik panas terbanyak dengan tiga titik. Kemudian diikuti Pelalawan dua titik, serta Bengkalis dan Kuantan Singingi satu titik.
Dari tujuh titik panas yang terpantau, demikian Sugarin, lima di antaranya dipastikan sebagai titik api sebagai indikasi kuat adanya kebakaran dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
"Titik api terdeteksi di Rokan Hulu 3 titik, serta Bengkalis dan Kuansing masing-masing 1 titik," urainya.
Meski begitu, ia mengatakan secara umum cuaca di Riau cerah-berawan dengan potensi hujan ringan diprediksi terjadi secara merata di wilayah bagian utara, dan pesisir timur pada sore dan malahm hari.
BMKG mulai mendeteksi munculnya titik-titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Riau dalam dua pekan terakhir.
Berdasarkan data BMKG, titik panas menyebar di Kabupaten Rokan Hilir, Siak, Pelalawan, Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Riau telah mengambil kebijakan untuk segera melakukan patroli terpadu guna mencegah adanya kebakaran. Upaya itu didukung langsung TNI, Polri, dan instansi terkait.(ANT)
Editor Arif Wahyudi