GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi II DPRD Pekanbaru bersama PT Transportasi Pekanbaru Madani (TPM), pada Selasa (23/11/2021) sempat diwarnai ketegangan.
Diketahui Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru Fathullah dan Direktur Utama PT Transmetro Pekanbaru Madani (TPM) Azmi terlibat perdebatan saat rapat berlangsung.
Dirut PT TPM Azmi akhirnya sampai diusir oleh Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru Fathullah. Ia mengaku sempat berdebat dengan Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru Fathullah lantaran mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan saat menghadiri rapat tersebut.
"Saya dipaksa untuk memberikan data terkait pendapatan bus TMP, selaku anak perusahaan dari PT SPP saya tidak bisa kasih. Karena aturan dan sepengetahuan saya kalau meminta data tentu harus seizin Pak Heri Susanto," kata Azmi.
Azmi membeberkan seharusnya PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) juga diundang dalam rapat ini guna mendapat informasi data yang akurat dan jelas.
"Hanya saya yang dipanggil. Saya tetap hadir untuk menghargai Komisi II DPRD yang mana didalamnya ada rekan-rekan saya juga. Termasuk H Fathullah, tapi saat hearing H Fatullah agak emosi. Mereka tetap meminta data yang diinginkan, tapi saya tidak bisa kasih. Maunya, undangan itu juga disampaikan ke Pak Heri Susanto (Dirut PT SPP) dan perintahkan ke saya dan juga didampingi pihak PT SPP," jelasnya.
Diterangkan Azmi, apabila Komisi II DPRD Pekanbaru mempertanyakan hal yang diluar data pendapatan Bus TMP, maka pihaknya bisa memberikan informasi.
"Mereka tetap minta data, ya saya tidak bisa kasih. Kalau sifatnya dialog diluar itu saya siap," ujarnya.
Azmi juga menduga pemanggilan rapat yang dilakukan oleh Komisi II DPRD Pekanbaru ini ada hubungannya dengan persoalan peminjaman Bus TMP secara pribadi oleh Ketua Komisi II DPRD H Fathullah beberapa waktu lalu.
"Ini dikaitkan dengan peminjaman mobil secara pribadi ke saya tidak dilayani, dia marah kan parah itu. Mobil Bus TMP dipinjam untuk apa saya tidak tahu, saya sudah disposisi kebawah bantu sesuai kewenangan tapi saya dimarahi sampai menepok meja dan disuruh keluar, apa benar seorang pimpinan seperti itu? Saya keluar, saya ada harga diri.Saya tetap pinjamkan mobil itu tapi disposisinya terlambat. Apakah karena itu saya dipanggil hearing kan tidak pas itu mungkin kerena itu,"ungkapnya.
Azmi menyatakan dirinya siap disanksi oleh Walikota Pekanbaru jika apa yang dilakukan dirinya melanggar aturan yang ada.
"Saya siap disanksi apapun, kalaupun direkomkan ke Walikota saya siap. Karena saya tidak salah," tegasnya.