Gagasanriau.com Tembilahan-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengkritisi kinerja manajemen Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negera (PT. PLN) Rayon Tembilahan yang sampai hari ini belum juga selesai untuk menuntaskan persoalan pemadaman listrik kerap kali terjadi.

“Terputusnya pasokan listrik seperti saat ini bukan terjadi kali pertama, ini sudah terjadi berulang-ulang kali dan sampai saat ini tidak ada penyelesaiannya. Sepertinya, permasalahan ini tentunya berada di manajemen PLN sendiri,” sebut Wakil Ketua Komisi III, Edi Harianto

Dikatakan, persoalan rusaknya mesin pembangkit PLN sudah menjadi persoalan biasa, manajemen PLN harusnya sudah membacanya dengan baik.

Pemutusan pasokan listrik secara mendadak yang belakangan ini semakin parah, diyakini Edi lagi-lagi dilatarbelakangi persoalan klasik, yakni tidak mampunya mesin pembangkit mensuplai kebutuhan listrik akibat adanya kerusakan mesin.

“Dari dulu alasannya selalu sama, kerusakan mesin pembangkit. Harusnya PLN memiliki unit pembangkit cadangan untuk menutupi defisit daya jika terjadinya kerusakan mesin pembangkit,” terangnya.

Selain itu, untuk menuntaskan persoalan ini, kenapa tidak seluruh kebutuhan daya pelanggan dipenuhi saja dengan mesin sewa, sedangkan mesin milik PLN bisa dimanfaatkan sebagai mesin cadangan.

Disamping persoalan ini, politisi dari partai Golkar ini juga sangat menyayangkan tidak adanya penyampaian informasi kepada masyarakat setiap kali akan adanya pemberlakuan pemadaman kondisi ini pastinya sangat merugikan masyarakat.

Edi berharap kondisi seperti ini sesegera mungkin harus dituntaskan oleh PLN. Ia tidak ingin PLN dari dulu selalu terkesan lepas tangan dan menyandarkan kesalahan dengan ketidakmampuan mesin pembangkit.

“Kita minta persoalan ini untuk segera dituntaskan, apalagi tidak lama lagi kita akan menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi. Jangan nantinya persoalan listrik ini justru akan mempermalukan kita sebagai tuan rumah," pungkasnya

Ragil hadiwibowo