Gagasanriau.com Pekanbaru-Semrewutnya penataan Kota Pekanbaru menjelang tiga tahun kepemimpinan Walikota Pekanbaru Firdaus MT, menurut praktisi dan juga akademisi adalah karena Walikota tidak menempatkan orang yang tidak profesional alias amatiran.

Seperti yang disampaikan oleh Saiman Pakpahan ia mencontohkan, kondisi halte tanpa layanan informasi merupakan kondisi yang tidak normal. Karena publik butuh informasi itu, namun ditiadakan. Padahal, jika perkiraan atau time table sudah dibuat oleh pihak perusahaan, menurut dia tinggal memperbanyak informasi itu, dan ditempel di halte halte.

"Perusahaan daerah biasanya memang dibuat lebih kepada spoil sistem. Orang orang yang ditempatkan di sana bukan orang yang profesional. Orang yang tidak paham dan mengerti. Yang penting di sana adalah kedekatan, bukan keprofesionalan," ujarnya.

Ditambahkannya, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT harusnya peka dengan kondisi Pekanbaru yang kacau saat ini. Banyaknya fasilitas dan layanan yang diabaikan begitu saja saat ini, namun wali kota seperti tidak tahu. Harusnya, dia memanggil pihak terkait yang memberikan layanan pada masyarakat untuk dilakukan evaluasi.

"Firdaus tampaknya enjoy enjoy saja dengan kesembrautan Kota Pekanbaru saat ini. Masalah jalan berlobang, lampu kota mati, hingga layanan publik di halte dibiarkan saja," lanjutnya.

Arif Wahyudi sumber tribun