Gagasanriau.com Tembilahan-Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) berencana akan melakukan pendekatan secara persuasif terhadap anak-anak yang bermasalah dan tersangkut proses hukum. Langkah tersebut untuk mencegah dan mengantisipasi semakin meningkatnya kasus kenakalan remaja dan kekerasan terhadap anak-anak di Kabupaten Inhil.

Hal ini Disampaikan oleh Kepala BP3AKB Kabupaten Inhil Hj. Djamilah,"saat ini fenomena kenakalan remaja sepertinya semakin hari semakin konfleks, bahkan baru-baru ini di Kabupaten Inhil terjadi pertikaian antar pelajar yang menggunakan senjata tajam, belum lagi terjadinya kasus seorang pelajar yang ikut melakukan tindakan pemerkosaan Untuk itu, kita akan segera melakukan pendekatan terhadap anak-anak yang bermasalah ini"ungkap Djamilah.

Dijelaskannya lebih lanjut, setiap kasus yang berkaitan dengan anak, baik yang dilaporkan kepada pihaknya ataupun yang diketahui secara langsung, akan segera ditangani sesuai kewenangan yang ada meelalui P2TP2A.

Pasalnya menurut Djamilah, untuk melakukan pendekatan kepada anak-anak tersebut, diperlukan trik yang khusus, karena pada umumnya anak-anak yang bermasalah memiliki tingkat emosional yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan anak-anak biasa lainnya.

“Jadi seharusnya, selain diajarkan menjadi anak yang cerdas dalam hal inteluktual, mereka juga harus diajarkan cara bagaimana mengontrol Emosional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosional,” terangnya.

Oleh karena itu, Djamilah mengajak kepada seluruh orang tua agar benar-benar memberi pengawasan ketat kepada anaknya masing-masing, karena pengawasan tersebut tidak cukup hanya dari sekolah saja, melainkan pengawasan dari orang tua jauh lebih penting.

“Orang tua juga harus lebih peka, jika jam 9 malam anak belum pulang ke rumah, orang tua seeharusnya sudah khawatir. Jangan biarkan anak lepas tanpa pengawasan,” imbuhnya.

Advertorial/Ragil Hadiwibowo