Mengenal Komunitas Hijabers Mom Community Pekanbaru
Foto bersama Hijabersmom Community (HMC) Pekanbaru.
PEKANBARU - Di tengah Modernisasi saat ini, aktualisasi keislaman semakin beragam dan bermunculan. Aktualisasi tersebut berupa keorganisasian, trend, mode, aktivitas dakwah, komunitas dan lain-lain. Hal ini menunjukkan semakin tampaknya peran-peran Islam dan semakin lebar ruang-ruang baru untuk mengekspresikan diri melewati ruang agama.
Salah satu bentuk organisasi atau lembaga dakwah Islam yang sedang menjadi trend sat ini adalah bentuk komunitas dakwah. Komunitas dakwah merupakan sebuah kelompok sosial dari beberapa individu muslim dari berbagai latar belakang yang berbeda, umumnya memiliki tujuan yang sama untuk menysiarkan Islam. Individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, kebutuhan dan profesi yang berbeda.
Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin modern, tentunya perhatian akan dakwah harus lebih diperhatikan. Para da’i harus melakukan metode baru untuk mensinkronisasikan antar budaya dengan metode yang digunakan. Seperti halnya dengan fenomen yang terjadi sekarang ini adalah kelompok yang menamakan dirinya hijabersmom community (HMC). Hijabers mom community merupakan komunitas atau organisasi Muslimah yang terdiri dari kaum ibu-ibu.
Hijabers Community Mom Pekanbaru merupakan komunitas Muslimah yang mempelopori penggunaan berhijab. Sehinggamuncul trend baru yang mengarah pada model yakni hijab konvensional dan hijab modern. Hijab inilah yang diusung dan ditawarkan sebagai pakaian Muslimah ala hijabers.
Komunitas ini berangkat dari paradigma-paradigma yang beranggapan bahwahijabers selalu identik dengan jilbab yang mengikuti perkembangan zaman yang ada yakni fashion serta orang-orang yang memiliki jabatan tinggi. Namun, pada komunitas ini menghadirkan Muslimah yang memiliki kreativitas dan aktif dalam menyebarkan dakwah.
Hadirnya komunitas Hijabers MomCommunity tidak luput dari sekumpulan individu yang saling mengikat untuk meningkatkan sosialisasi sesama manusia, saling mendukung dan berbagai ilmu.
Hijabers Mom Community tercipta bukan untuk membuat ruang khusus yang sengaja membedakan Muslimah satu dengan Muslimah lainnya, tetapi menjadi wadah silaturrahim dan berbagai ilmu serta melakukan kegiatan sosial dan dakwah keagamaan.
Yuko (45 tahun) memaparkan bahwasanya identitas sebagai Muslimah yakni wajib menggunakan hijab, maka dari sinilah HMC membantu para wanita muslim memakai hijab. Awal mula terbentuknya HMC ialah banyak muslimah yang menggunakan hijab belum sesuai dengan syariah Islam dan masih sangat fashion terutama dari kalangan ibu-ibu. Beranjak dari tutorial-tutorial hijab yang sering di unggah ke media masa, kemudian terbentuklah HMC. Jadi HMC ketika terbentuk terdiri dari kaum Muslimah tepatnya ibu-ibu yang masih sangat fashion.
Komunitas hijabers mom ini berdiri pada tahun 2012 tepatnya di Pekanbaru jalan Damai. Komunitas ini tidak hanya terdiri dari satu profesi tertentu saja melainkan dari berbagai kalangan. Dengan upaya bagaimana HMC dapat berguna bagi orang lain. Melalui HMC banyak yang termotivasi menggunakan hijab, namun tidak secara langsung sesuai dengan syariat Islam.
Jadi HMC membuat sesuatu bagaimana ketertarikan Muslimah terhadap kerudung, karena banyak diantara mereka yang mengganggap kerudung itu judul. Masih banyak yang berpikir bahwa kerudung kampungan. Sehingga munculah ide-ide bagaimana jika kerudung dibuat semaksimal mungkin supaya mereka tertarik, terlihat fashion, dan tidak menghalangi aktivitas bekerja. Dengan begitu akhirnya masyarakat berminat bergabung kedalam komunitas HMC.
Komunitas ini tidak mengadakan open recruitment, akan tetapi hanya melakukan opening seperti pengajian, seminar dan acara seperti tablig akbar. Dari aktivitas dakwah inilah masyarakat ikut bergabung ke HMC.
Tidak hanya dari acara-acara tersebut melainkan dari media sosial. Komunitas hijabers terdiri dari 1000 anggota dan ini hanya disekitar pekanbaru. Setelah masuk kedalam HMC banyak para ibu-ibu yang mulai menggunakan hijab, yang tadinya HMC terdiri dari para Muslimah fashinable namun perlahan berganti dengan pakain yang syar’i bahkan bunda yuko sebagai ketua HMC sudah mulai menggunakan niqab.
“Jadi sebenarnya semua bermula dari kita sendiri untuk memotivasi seseorang” ungkap bunda yuko.
Adapun visi dan misi dari HMC ialah sebagai wadah wanita Muslimah untuk saling bertukar wawasan baik mengenai sosial kemasyarakatan (Hablumminannas) maupun meningkatkan ketaqwaan (Hablumminalloh). Serta misi HMC yakni menjadi sebaik-baik manusia yang bisa memberi manfaat untuk orang lain dengan mengutamakan kebersamaan saling menghormati perbedaan manhaz untuk memujudkan Islam sebagai Rahmatan lill’alamin.
Penulis: Wiwik Arwati (Mahasiswa Universitas Islam Riau)
Tulis Komentar