Nasional

Pakar Hukum: Sebaiknya Oknum Paspampres Minta Maaf

Pakar Hukum Pidana Suparji Ahmad. (Dok.telusur.co.id)

JAKARTA - Pakar Hukum Pidana Suparji Ahmad mengatakan, pimpinan dari oknum Paspampres yang meledek wartawan yang tengah meliput Rapimnas Kadin di BNDCC Nusa Dua, Badung, Bali harus menegur anak buahnya dan meminta anak buahnya tersebut meminta maaf lantaran ucapannya yang kasar dan menyinggung.

"Perlu diambil tindakan, supaya tidak terulang lagi, (permintaan) maaf diperlukan, supaya terbangun sikap saling pengertian," ujar Suparji kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/12/2021).

Terkait upaya hukum karena perbuatan tidak menyenangkan, penghinaan yang telah dilakukan, Suparji menerangkan bahwa tidaklah mudah.

"Tidak mudah untuk diproses, karena tidak menemukan peristiwa pidananya," tutur pakar dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI).

Suparji menambahkan pentingnya para aparat yang digaji dari uang hasil pungutan pajak itu, menghargai para pekerja swasta.

"Saling menghormati dan menghargai, tidak melihat hal-hal yang bersifat materiil," tegasnya.

Sebelumnya terjadi insiden pelecehan terhadap sejumlah wartawan dilontarkan salah seorang oknum Paspamres Staf Pengamanan Wakil Presiden Ma'aruf Amin, usai Wakil Presiden menutup acara Rapimnas KADIN Indonesia 2021 dan hendak melakukan jumpa pers dengan sejumlah wartawan yang meliput dalam Rapimnas Kadin di BNDCC Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (4/12/2021) sore. 

Awalnya, oknum Paspampres Staf Pengamanan Wapres sesuai ID cardnya bernama Kapten CPM Masrian itu, awalnya menegur sejumlah wartawan yang hendak bersiap meliput jumpa pers Wapres di depan Nusa Dua Hall.

"Ini dari mana kok wartawan hanya modal HP," semburnya sangar, dengan nada serius dan muka seolah tak suka kepada sejumlah wartawan yang setia menunggu pernyataan Wapres Ma'aruf Amin. 

Sontak saja, ucapan oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres yang tidak mengenakkan dan melukai perasaan sejumlah wartawan itu pun, akhirnya langsung dijawab Bayu Sutiyono sebagai salah satu panitia yang mengurus media dalam peliputan Rapimnas Kadin di Nusa Dua. 
 
Bayu Setiono yang sebelumnya dikenal sebagai presenter SCTV, yang kemudian pindah ke Kompas TV itu menjelaskan kepada oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres tersebut, bahwa sejumlah wartawan media online dan media televisi serta koran itu, memang diundang dalam Rapimnas Kadin. 

Namun sayang, niat baik Bayu menerangkan dengan baik itu, justru dianggap angin lalu oleh oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres yang seolah tidak mau tahu tersebut.

Sejumlah wartawan yang hadir pun menjawab kepada oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres bahwa, jaman sekarang serba praktis sehingga HP salah modal utama media saat ini, apalagi media online. 

"Iya tapi wartawan kok modal HP itu lo," ledek oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres sambil senyum merendahkan, seraya pergi tanpa rasa bersalah meninggalkan kerumuman wartawan yang meliput. 

Sejumlah wartawan yang merasa dilecehkan dan tersinggung tampak geram atas ucapan tak santun, seolah tidak menghargai profesi wartawan itu masih menahan amarahnya tidak meladeni oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres, lantaran menghormati acara Rapimnas Kadin dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin mau memberikan pernyataan. 

Sejumlah wartawan yang merasa profesinya tak dihargai itu berharap, agar oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres yang bersikap tidak santun dan berkata tak sopan kepada sejumlah wartawan itu, ditegur dan didik sama atasannya dan kedepan tidak mendampingi Wapres lagi agar tidak mencoreng nama baik institusi Paspampres dan bisa menjaga wibawa Wapres. 

"Kita awalnya ndak mau ladeni meski dia melecehkan profesi jurnalis, karena kita ndak mau ribut saat Wakil Presiden Ma'aruf Amin mau bicara. Kalau bercanda sih nggak apa-apa, ini dia serius dan dua kali lagi ngomong melecehkan wartawan," kata Ida Bagus Alit Sumerta, yang sebelumnya dikenal wartawan senior dan redaktur Bali Post yang pensiun dan kini mengelola media online tersebut. 
 
Pernyataan Ida Bagus Alit Sumerta yang akrab disapa Gus Alit itu pun, diamini sejumlah wartawan lainnya yang hadir. Saifullah, wartawan Metro TV perwakilan Bali sangat menyayangkan ucapan tak elok dan kurang santun, oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres tersebut. 

"Memalukan sekali setingkat Paspamres cara berpikir dan ngomongnya begitu. Kasian sekelas Paspampres kok ngomongnya gitu," ungkap wartawan yang akrab disapa Iful ini. 

"Orang punya pekerjaan jelas dan dilindungi undang-undang saja dilecehkan, apalagi pengemis dan rakyat kecil bisa dimaki-maki dan dilempar botol sama dia," sambung Iful. 

Sementara, Joko Mulyono salah satu wartawan senior dan redaktur Koran Balitribune juga menyayangkan ucapan tak sopan dam melecehkan wartawan oleh seorang oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres tersebut. 

"Saya selaku Pemred Baliberkarya mendukung viralkan saja biar diberi pelajaran dan didik atasannya," tutur Joko yang merasa tersinggung ucapan oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres. 

Joko menilai ucapan tak sopan dan melecehkan wartawan ini, seolah oknum Paspamres Staf Pengamanan Wapres tidak berpendidikan. 

"Kayak orang ndak sekolah saja. Tidak tahu perkembangan jaman. Orang sudah masuk keruang acara berati khan sudah terverifikasi. Harusnya dia paham, media tembus dan lolos acara R1 dan R2 berati khan lolos uji," tegasnya kesal.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar