Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman Panen Padi di Bengkalis

Jumat, 08 Desember 2017 - 15:34:07 wib | Dibaca: 2142 kali 
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman Panen Padi di Bengkalis

GAGASANRIAU.COM, BENGKALIS - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman melakukan panen raya tanaman padi yang dipusatkan di Desa Mentayan, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Kamis, (7/12/2017). Panen raya kali ini mencakup tanaman padi seluas 220 hektare. 
 
Kegiatan ini ditandai dengan memotong padi menggunakan arit oleh Gubernur Riau Arsyadjulaindi Rachman dan istri Hj Sisilita serta Plt Sekda Kabupaten Bengkalis H Arianto . 
Gubernur juga sempat menjajal mengoperasikan mesin pemanen padi atau Rice Miling Unit (RMU). Dengan mesin canggih ini, proses pemanen menjadi lebih cepat. Tanam padi yang dipanen menggunakan mesin seharga Rp 350 juta ini bisa langsung ditampung dalam karung dalam bentuk gabah.
 
"Saya berharap, panen ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan khususnya di Pulau Bengkalis," ujar gubernur. 
 
Andi Rachman berharap padi varietas ini pada tahun mendatang bisa dikembangkan lagi agar dapat panen dua atau tiga kali dalam setahun. 
 
Ia meminta kepada para petani untuk tidak mengalihfungsikan lahan padinya ke sawit. Karena hasil dari tanaman padi ini juga bagus untuk kesejahteraan petani. 
 
Sebanyak 220 hektare tanaman padi ini hadir sebagai bagian dari upaya khusus ketahanan pangan padi, jagung dan kedelai, kerjasama apik antara Kementerian Pertanian, TNI AD dan Pemerintah Provinsi Riau.
 
Pengembangan padi ini dibiayai oleh APBD Provinsi Riau 2017. Termasuk di dalamnya pembiayaan pupuk anorganik, benih dan herbisida. Selain itu, petani Desa Mentayan juga mendapat RMU 1 unit, power trasher 4 unit, hand traktor 7 unit dan bibit mangga 500 batang. 
 
Dana APBN juga mengalir ke petani Desa Menyayangi terutama untuk pengadaan Combine Harvester besar sebanyak 5 unit. 
 
Tidak itu saja, petani di Bengkalis juga mendapat pembiayaan APBN untuk benih padi Inbrida seberat 37 kilogram atau setara untuk penanaman 1.500 hektare sawah. Kemudian benih jagung hibrida 11.278 hektare untuk luas penanaman 751 hektare. Kemudian Unit Pengelola Pupuk Organik (UPPO) sebanyak satu unit, combine harvester sedang tiga unit, cetak sawah baru seluas 26 hektare dan pengembangan kedelai seluas 45 hektare.(Humas)

Loading...
BERITA LAINNYA