Daerah

Pemkab Pelelawan Nihil Terjangkiti Virus MERS-Cov, Warganya Bisa Berangkat Umroh

Gagasanriau.com Pekanbaru-Sampai saat ini keberangkatan warga untuk menjalankan ibadah umroh ke tanah suci oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan tetap diperbolehkan, karena sampai saat ini kekhawatiran virus asal Timur Tengah khususnya MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus) tidak membuat persoalaan bagi pemerintah setempat. "Sejauh ini Pelalawan juga nihil penderita positif MERS," kata Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan, dr Endio Romo Praktiknyo, Selasa (3/6/2014). Ia mengatakan, sepanjang Januari hingga Mei 2014 telah cukup banyak warga dari berbagai kecamatan di Pelalawan yang pergi ke tanah suci untuk menjalankan umroh. "Tidak ada satupun dari mereka yang terjangkit virus asal Timur Tengah itu. Bahkan di berbagai wilayah kabupaten/kota lainnya di Riau saya belum ada menerima kabar kalau ada yang positif," katanya. Endio mengatakan, pihaknya memang sempat mendapat kabar adanya tiga jemaah umroh yang baru saja pulang dari Mekkah kemudian jatuh sakit dan diduga akibat MERS-CoV. Namun kemudian, lanjut kata dia, setelah diperiksa dan menjalani perawatan intensif, ketiganya sembuh dan dinyatakan negatif. Meski demikian, kata dia, pihaknya bersama dinas atau instansi terkait di Pemkab Pelalawan juga tetap mewaspadai gejala adanya penyakit yang disebabkan dengan virus MERS iru. "Namun ya tidak perlu berlebihan, karena sampai saat ini Pelalawan nihil penderita penyakit akibat virus tersebut," kata dia. Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) sebelumnya menyatakan, sepajang 2014 telah ada lebih 6.000 jiwa warga dari berbagai kabupaten/kota di Riau pergi dan pulang ibadah Umroh tanpa menderita penyakit yang disebabkan virus MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus). "Sejauh ini bisnis travel perjalanan umroh menuju tanah suci juga masih berjalan lancar," kata Ketua Asita Riau yang juga pengusaha travel PT Muhibbah Mulia Wisata, Ibnu Masud. Ia mengatakan, sejauh ini mamang kekhawatiran ada, namun itu dari pihak masyarakat yang hendak menuju ke tanah sudi Mekkah. Namun bagi pengusaha travel, menurut dia bukan menjadi masalah karena sejauh ini belum ada jemaah yang positif terjangkit virus MERS-CoV. Hanya saja, lanjut kata dia, untuk mengantisipasinya, biro perjalanan atau pengusaha diminta untuk menganjurkan jemaah umroh untuk senantiasa menggunakan masker ketika berada di luar ruangan di tanah suci. "Kalau bisa diperbanyak berada di dalam ruangan untuk menghindari terjangkit virus tersebut," katanya. Ibnu mengatakan, saat ini pihaknya bersama para pengusaha travel umroh lainnya mencoba untuk mengintensifkan koordinasi dengan dinas kesehatan daerah setempat. Itu apabila ada jemaah yang selesai umroh kemudian mengalami gejala yang mencurigakan, menurut dia, pengusaha sebaiknya memberikan laporan ke dinas kesehatan agar ada penanganan lebih jauh. "Saya menganjurkan, masyarakat tidak perlu begitu mengkhawatirkan virus tersebut dan jangan sampai itu malah mengganggu ibadah umat Islam," katanya.(ant)


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar