Daerah

FKGI: Dari 22 Ekor Gajah Riau Yang Mati, 18 Ekor Mati Di Lahan PT. RAPP

Gagasanriau.com Pekanbaru-Data Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) melansir bahwa dari 22 ekor gajah yang mati pada tahun 2014 ini, 18 ekor diantaranya mati dilahan konsesi milik PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP). Sedangkan empat ekor lainnya ditemukan masing-masing di Hutani Sola, Pusat Latihan Gajah, konsesi PT Arara Abadi dan Pusat Latihan Gajah Balai Raja. Perburuan gading gajah diduga menjadi motif utama dalam kasus kematian gajah ini. Dalam catatan WWF Indonesia, jumlah kematian gajah di Riau pada semester tahun ini sudah mencapai 22 ekor yang sebagian besar adalah gajah jantan yang saat bangkainya ditemukan tidak lagi bergading. Dalam catatan WWF Indonesia, jumlah kematian gajah di Riau pada semester tahun ini sudah mencapai 22 ekor yang sebagian besar adalah gajah jantan yang saat bangkainya ditemukan tidak lagi bergading seperti dilansir oleh mongabayindonesia.com. “Dari informasi yang kami dapatkan mobil pemburu kerap masuk areal perkebunan dan satpam tidak kuasa melarang,” kata Krismanko Gajah sumatera dilindungi oleh Undang-Undang No 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Lembaga pemeringkat status konservasi satwa international IUCN pada 2012 telah menaikkan status gajah sumatera di alam dari rentan menjadi kritis atau hanya satu langkah menuju kepunahannya. Krismanko menambahkan perusahaan HTI seperti RAPP yang mengelola kawasan semestinya turut bertanggungjawab dan mendorong terungkapnya kasus ini, pelaku, serta motifnya. Perusahaan kehutanan harus berperan aktif dalam melindungi gajah sumatera di wilayah konsesinya. FKGI telah mengirim surat kepada manajemen perusahaan untuk membahas peristiwa tersebut secara langsung. Namun, permintaan itu tidak dipenuhi dengan alasan jadwal pihak manajemen sangat padat hingga hari raya Idul Fitri. “Ini menunjukkan kasus kematian gajah sumatera bukan prioritas bagi RAPP. Bila dibiarkan maka citra RAPP akan buruk baik di mata masyarakat maupun konsumen. Komitmennya pun akan dipertanyakan,” ujar dia. Diaz Bagus Amandha


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar