Daerah

Terkait Karyawan Buta Permanen, Friando, Humas PTPN V Riau: “Itu Kelalaian Dia

Gagasanriau.com Pekanbaru-Menurut Friando Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) PT. Perkebunan Nusantara V Wilayah Riau kejadian yang menimpa , karyawan panen AFD I PTPN V Kebun Sungai Garo, Kampar. saat sedang memanen tandan buah segar (TBS), 16 November 2013 lalu, hingga dirinya tertimpa tumpukan serbuk/sampah serta biji kelapa sawit dari ketinggian sekitar 15 meter. Kejadian tersebut menurut Friando adalah kelalaian dari pekerja itu sendiri. “Itu kan karena kelalaian dia, soalnya sudah beberapa hari baru dia melaporkan bahwa matanya infeksi”kata Friando kepada Gagasanriau.com Rabu sore (23/7/2014) di kantornya Jalan Rambutan Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. Dijelaskan oleh Friando lagi bahwa saat kejadiannya sewaktu terjadi kecelakaan Hartoyo oleh mandor kebunnya sudah diperbolehkan pulang untuk beristirahat, namun anehnya tidak disarankan untuk berobat, hingga lima hari setelah kejadian tersebut, mata Hartoyo mengalami infeksi dan pada akhirnya mengalami kebutaan permanen meskipun sempat dirawat di Rumah Sakit Nusalima di Pekanbaru. Akibat kejadian itu, kini dia mengalami cacat permanen. Bola matanya sebelah kiri menjadi buta, dan kini memakai bola mata palsu. Ironisnya, ketika dirinya mengalami peristiwa itu, perusahaan tempat dia bekerja, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V terkesan lepas tangan dan tidak peduli. ‘’Padahal tanpa mengesampingkan faktor nasib, tetapi kemalangan yang saya alami ini juga berawal dari ketidakpedulian PTPN V terhadap karyawan panennya, seperti saya ini. Saat bekerja saya dan buruh panen yang lain tidak dibekali alat pelindung keselamatan kerja, seperti helm, kacamata dan sepatu boat,’’ kata Hartoyo kepada wartawan di kantor DPC SBSI 1992 Rabu siang (23/7/2014). Didampingi oleh organisasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 1992 dirinya akan menuntut pihak perusahaan untuk bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa dirinya. Ginta Gudia


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar