Daerah

Aparat Berlebihan Tanggapi Aspirasi Mahasiswa Pada HUT Riau 57 Di DPRD Riau

Gagasanriau.com Pekanbaru-Penangkapan aktivis mahasiswa yang dilakukan oleh pihak keamanan saat Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang dihadiri seluruh unsur pimpinan daerah di gedung wakil rakyat saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Riau Sabtu (9/8/2014) menuai kritikan oleh sejumlah aktivis Badan Eskekutif Se -Riau.

Suyeni Menteri Sosial Politik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau dalam pernyataannya kepada Gagasanriau.com Sabtu (9/8/2014) melalui pesan telepon genggamnya menyayangkan sikap arogansi yang dilakukan oleh pihak keamanan.

"Kawan-kawan aktifis tidak berprilaku anarkis, kita maksud kedatangan rekan-rekan kami hanya ingin memberikan kado ke 2 setelah sebelumnya Gubernur Riau mendapat kado pengesahan RTRW oleh Menteri Kehutanan.

Dipaparkan oleh Suyeni, Kado berupa Al-Quran yang dibawa oleh Presiden Mahasiswa Unri, Universitas Islam Negeri, dan Universitas Muhammadiyah Riau itu sebagai kado terbaik yang bisa mahasiswa berikan untuk Gubernur Riau sebagai seorang nahkoda 5 juta masyarakat di Bumi Lancang Kuning ini.

"Tetapi kenapa saat akan memberikan kado tersebut pihak keamanan langsung menangkap kawan-kawan aktivis tersebut, ini adalah bentuk pembungkaman suara rakyat, tidak seharusnya pihak kepolisian bertindak berlebihan seperti ini"kecam Suyeni.

Senada dengan Menteri Luar Universitas BEM UPP 'Ali nafiya ikut berkomentar, menurutnya apa yang dilakukan oleh pihak keamanan dengan menangkap aktivis BEM Se -Riau adalah tindakan arogan.

Sebab katanya lagi kedatangan aktivis mahasiswa hanya membawa kado tidak ada membawa senjata yang bisa membahayakan Gubernur. "Adalah hal yang wajar jika elemen gerakan mahasiswa mengingatkan pemimpinnya untuk selalu berpedoman pada agama"kata Ali.

Maarif Fadhil Presiden BEM STAI Tafaqquh Fiddin Dumai, "Kita ini hidup di zaman reformasi dan demokrasi, kenapa pada saat rekan kita ingin memberikan hadiah berupa Al-Quran buat Pak Gubernur rekan kita ditangkap,? bukan maksud hati ingin menghina, tapi rekan kita hanya mengingatkan Pak Gubernur bahwasanya dalam menjalankan roda pemerintahan hendaklah berpegang pada Al Quran sesuai dengan apa yang telah dijanjikan pada saat kampanye"timpalnya.

"Karena sesuai dengan tempat tinggal kita ini tanah melayu yang mana melayu itu adalah Islam dan merupakan gambaran sebagai adat melayu. "Pihak kepolisian harus membebaskan rekan kami tersebut, karena itu telah melanggar hak institusi kami sebagai mahasiswa"tutupnya.

Brury MP


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar