Daerah

Solusi Penanganan tak Jelas, MPI Sesalkan Sikap Asisten I dan Camat Gaung

Gagasanriau.com Tembilahan-Disayangkan, pihak Pemkab Inhil dan Upika Gaung terkesan menyembunyikan fakta sebenarnya dan menyepelekan kondisi warga Desa Pungkat saat ini. Mereka juga terkesan lamban dan tidak melakukan langkah solutif atas kondisi warga ini.

"Kami sangat menyayangkan pernyataan Asisten I Setdakab Inhil, Darussalam dan Camat Gaung Syahbudi yang terkesan menyembunyikan fakta sebenarnya kondisi warga Desa Pungkat pasca kejadian penjemputan paksa oleh aparat keamanan," ungkap Tengku Suhandri, juru bicara Masyarakat Peduli Inhil (MPI) kepada wartawan, Minggu (17/8).

Diterangkannya, padahal dari fakta yang ditemui PWI Inhil, KNPI dan MPI serta elemen lainnya, jelas-jelas warga dalam kondisi trauma dan adanya warga yang tak berani pulang ke desa sejak kejadian itu. Hal ini dapat dibuktikan pengakuan langsung warga dan dokumentasi yang dimiliki saat mereka turun ke lapangan, sebelumnya adanya tim Pemkab Inhil yang 'ketakutan' turun ke Desa Pungkat.

"Sebelum tim Pemkab Inhil sampai ke Pungkat, kami sudah lebih dahulu sampai disana dan melihat, mendengarkan dan mendokumentasikan kondisi di lapangan. Mereka hanya datang sebentar dan kemudian berphoto dengan siswa SDN 005 hanya sekedar untuk menunjukkan desa ini kondusif, padahal sebaliknya," sesal Comel.

Jangan sampai mereka menyalahkan pihak yang peduli dengan kasus Pungkat menyampaikan informasi tidak benar, padahal jelas-jelas mereka yang menyembunyikan fakta sebenarnya kondisi di Desa Pungkat saat ini.

Apalagi, tim pimpinan Darussalam ini baru tiba di Pungkat, setelah gencar diberitakan pers. Sebelumnya, mereka hanya sampai di Kelurahan Lahang, padahal jaraknya ke Desa Pungkat tidak sampai setengah jam dengan speedboat.

Lambannya, tim Pemkab Inhil yang dipimpin Asisten I Darussalam juga disayangkan banyak kalangan, karena mereka baru tiba di lokasi satu minggu pasca kejadian, dengan alasan takut datang kesana.

“Ada apa sampai aparat pemerintahan sampai takut turun ke daerah yang jelas-jelas adalah warganya, ini menimbulkan pertanyaan besar bagi kita. Tapi yang jelas ini adalah sebuah sikap lalai, tidak bertanggungjawab dan tindakan konyol yang dilakukan aparat pemerintahan," kecam Ketua LSM PERAN Inhil, Firmansyah.

Padahal, saat kedatangan mereka bersama pengurus PWI Inhil, KNPI Inhil warga secara beramai-ramai menceritakan kondisi mereka yang resah dan trauma, tanpa adanya solusi dan penanganan segera Pemkab Inhil.

“Ketika kami turun ke lokasi, semua warga desa menyampaikan bahwa tidak satupun aparat pemerintahan yang ada dan turun kesana, sejak kejadian jemput paksa polisi, baik aparat desa, kecamatan apalagi dari Pemerintah Daerah Inhil,“ beber Firman

rilis


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar