Wisata Gelombang BONO Di Promosikan ITB Berlin
[caption id="attachment_1858" align="alignleft" width="300"]
BONO-ITB Berlin 2013[/caption]
gagasanriau.com- Gelombang BONO (Tidal bore) di Sungai Kampar Riau Dipromosikan oleh Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif RI pada perhelatan pameran pariwisata Internasional Tourism Bourse (ITB) yang digelar pada 5-10 Maret 2013 yang lalu di Berlin-Jerman.
Dibuka langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama Kanselir Republik Federal Jerman Angela Makel. Indonesia sebagai Official Partner Country ITB Berlin 2013 diperoleh beberapa keuntungan
Diantaranya adalah Indonesia mendapatkan prioritas penempatan iklan pada spot-spot strategis di tempat pameran dan hampir di seluruh Kota Berlin, sebelum, selama dan setelah pameran berlangsung. Indonesia juga masuk ke dalam program PR-ing dari Management ITB Berlin sejak tahun 2012 hingga berakhirnya ITB Berlin 2013. Selain itu, Indonesia juga menjadi host saat Opening Ceremony ITB Berlin pada 5 Maret 2013 yang dihadiri 4.500 undangan VVIP dan VIP.
Secara khusus, keikutsertaan Indonesia dalam ITB Berlin dapat membangun persepsi positif Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman. Tentunya juga event ini juga akan memfasilitasi bisnis industri pariwisata antara sellers dan buyers.
Perkenalkan Wisata Gelombang BONO
Dengan begitu besarnya peluang yang ada, berbagai macam bentuk promosi dilakukan Indonesia pada acara tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan pemutaran film promosi wisata Bono (The Bono) yang diproduksi oleh Kemenparekraf RI bersama pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten Pelalawan pada November 2011 yang lalu. “Promosi objek wisata Bono diperkenalkan melalui pemutaran film “The Bono” pada layar besar (big screen) tepatnya di pavilliun 26 A pada perhelatan ITB Berlin 2013 ini” ucap Achayruddin, Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif RI yang turut serta hadir dalam acara tersebut.
Achyar juga menambahkan Indonesia pada 2013 ini mengambil tema Both - Kapal Phinisi dengan latar belakang Indonesia adalah negara bahari. Sehingga sangat erat kaitannya dengan wisata Bono yang ada di Sungai Kampar – Riau. “Tema dalam Both Indonesia tahun ini tentang Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi bahari yang sangat indah. Sehingga sangat erat kaitannya dengan wilayah perairan di Indonesia, salah satunya di sungai kampar di Riau yang memiliki potensi tujuh gelombang hantu (seven ghost) julukan untuk gelombang Bono,” tambahnya.
Achyar berpandangan sungguh sangat disayangkan, beberapa pemberitaan di media menyebutkan bahwa potensi wisata gelombang Bono yang ada di Riau ini sama sekali tidak dipromosikan dalam pagelaran ITB Berlin tersebut. Padahal pemerintah Indonesia melalui Kemenparekraf RI sudah berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan bursa pameran wisata internasional ini sebagai ajang memperkenalkan dan mempromosikan salah satu destinasi wisata minat khusus (special interest) di Indonesia yaitu wisata gelombang Bono yang ada di Riau yang diharapkan dapat menjadi salah satu ikon wisata internasional kedepan. *Rilis*
BONO-ITB Berlin 2013[/caption]
gagasanriau.com- Gelombang BONO (Tidal bore) di Sungai Kampar Riau Dipromosikan oleh Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif RI pada perhelatan pameran pariwisata Internasional Tourism Bourse (ITB) yang digelar pada 5-10 Maret 2013 yang lalu di Berlin-Jerman.
Dibuka langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama Kanselir Republik Federal Jerman Angela Makel. Indonesia sebagai Official Partner Country ITB Berlin 2013 diperoleh beberapa keuntungan
Diantaranya adalah Indonesia mendapatkan prioritas penempatan iklan pada spot-spot strategis di tempat pameran dan hampir di seluruh Kota Berlin, sebelum, selama dan setelah pameran berlangsung. Indonesia juga masuk ke dalam program PR-ing dari Management ITB Berlin sejak tahun 2012 hingga berakhirnya ITB Berlin 2013. Selain itu, Indonesia juga menjadi host saat Opening Ceremony ITB Berlin pada 5 Maret 2013 yang dihadiri 4.500 undangan VVIP dan VIP.
Secara khusus, keikutsertaan Indonesia dalam ITB Berlin dapat membangun persepsi positif Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman. Tentunya juga event ini juga akan memfasilitasi bisnis industri pariwisata antara sellers dan buyers.
Perkenalkan Wisata Gelombang BONO
Dengan begitu besarnya peluang yang ada, berbagai macam bentuk promosi dilakukan Indonesia pada acara tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan pemutaran film promosi wisata Bono (The Bono) yang diproduksi oleh Kemenparekraf RI bersama pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten Pelalawan pada November 2011 yang lalu. “Promosi objek wisata Bono diperkenalkan melalui pemutaran film “The Bono” pada layar besar (big screen) tepatnya di pavilliun 26 A pada perhelatan ITB Berlin 2013 ini” ucap Achayruddin, Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif RI yang turut serta hadir dalam acara tersebut.
Achyar juga menambahkan Indonesia pada 2013 ini mengambil tema Both - Kapal Phinisi dengan latar belakang Indonesia adalah negara bahari. Sehingga sangat erat kaitannya dengan wisata Bono yang ada di Sungai Kampar – Riau. “Tema dalam Both Indonesia tahun ini tentang Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi bahari yang sangat indah. Sehingga sangat erat kaitannya dengan wilayah perairan di Indonesia, salah satunya di sungai kampar di Riau yang memiliki potensi tujuh gelombang hantu (seven ghost) julukan untuk gelombang Bono,” tambahnya.
Achyar berpandangan sungguh sangat disayangkan, beberapa pemberitaan di media menyebutkan bahwa potensi wisata gelombang Bono yang ada di Riau ini sama sekali tidak dipromosikan dalam pagelaran ITB Berlin tersebut. Padahal pemerintah Indonesia melalui Kemenparekraf RI sudah berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan bursa pameran wisata internasional ini sebagai ajang memperkenalkan dan mempromosikan salah satu destinasi wisata minat khusus (special interest) di Indonesia yaitu wisata gelombang Bono yang ada di Riau yang diharapkan dapat menjadi salah satu ikon wisata internasional kedepan. *Rilis*
LAINNYA
Tulis Komentar