Daerah

Karena Pakai BPJS Miskin, Pasien Rumbai ini Meninggal

Gagasanriau.com Pekanbaru-Pihak rumah sakit di Pekanbaru agaknya belum menerima sepenuhnya untuk melayani pasien yang menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS. Terutama masyarakat miskin, yang mengantongi BPJS Jamkesmas dan Askes.

Dikutip dari tribun, setelah kejadian di Sukajadi belum lama ini, seorang pasien BPJS yang meninggal dunia karena sulit diterima rumah sakit, kini peristiwa yang sama terjadi lagi pekan lalu. Seorang warga Rumbai Pesisir berinisial TA, akhirnya menghembuskan nafas terakhir (meninggal dunia) di sebuah rumah sakit swasta di Pekanbaru, karena kurangnya pelayanan yang diberikan perawat. Padahal rumah sakit tersebut bekerjasama dengan BPJS. TA sendiri merupakan kader salah satu partai besar di Pekanbaru, yang mengalami sakit jantung. Akhirnya persoalan ini langsung dilaporkan keluarga almarhum ke anggota DPRD Pekanbaru Puji Daryanto, Rabu (17/9) kemarin. Keluarga almarhum berharap, agar wakil rakyat yang memang di usung dari Dapil Rumbai dan Rumbai Pesisir tersebut, bisa menindaklanjuti persoalan ini. "Ini laporan yang kesekian kalinya yang kami terima. Memang pelayanan BPJS di Pekanbaru belum maksimal, masih banyak alasan pihak rumah sakit jika menerima pasien BPJS ini," terang Puji Daryanto. Politisi PAN ini menyebutkan, korban yang sempat dirawat di rumah sakit tersebut, tidak ditangani dengan baik. Bahkan tidak ada ditangani dokter, hingga almarhum meninggal dunia. Pihak rumah sakit beralasan, tagihannya nanti ke pemerintah sulit cair. Kondisi ini sangat ironis dan sebenarnya tidak perlu terjadi. Agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi, Puji Daryanto meminta Diskes untuk serius tentang program BPJS ini. Terutama kerjasama yang dengan sejumlah rumah sakit. "Regulasinya seperti apa, dan juga komitmennya bagaimana. Jangan sampai program baik ini disalahgunakan. Masyarakat juga yang jadi korban," harapnya. Puji juga meminta, agar pemerintah memanggil semua rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS ini. Jika perlu warning dan umumkan ke publik, jika rumah sakit tersebut melanggar komitmen pelayanan yang sudah dibuat. Lebih lanjut disebutkannya, sebenarnya persoalan yang sama sering terjadi. Beragam alasan pihak rumah sakit untuk tidak menerima pasien BPJS. Mulai dari kamar ICU penuh, hingga tidak ada pelayanan maksimal. "Kita juga berharap, setiap rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS, ada kotak pengaduan warga. Jika pelayanannya buruk, warga bisa langsung menghubungi pihak BPJS," harapnya. Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar