Daerah

Orang Tua Murid, Korban Jilat Sepatu Berterima Kasih Pada Wartawan

Gagasanriau.com Bagan Sinembah-Guru Agama Nasrani berinisial ES yang mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta Bina Siswa Bagan Sinembah resmi dipindah tugaskan oleh pihak yayasan dan dewan guru, dan hal ini membuat orang tua atau wali murid yang menjadi korban guru tersebut, mengucapkan terima kasih kepada wartawan yang telah membantu merilis pemberitaan hingga mengungkap sikap anarkis guru di sekolah tersebut. ES mengajar di SMP yang bertempat Kebun Kayangan PT Salim Ivomas Pratama Tbk, Bagan Sinembah.

"Kami sangat berterima kasih kepada bapak bapak wartawan yang telah membantu kami untuk menjadikan guru itu tidak lagi mengajar di SMP itu. Sebab tanpa bantuan bapak bapak, mungkin guru itu masih mengajar di sekolah itu," kata salah satu wali murid kepada waratawan, Kamis (25/9) di Bagan Sinembah.

Adapun pemberhentian dilakukan oleh pihak yayasan dan dewan guru sekolah tersebut, dikarenakan pihak yayasan merasa guru tersebut memang harus diberhentikan karena sudah melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh pihak yayasan yang berlandaskan pada peraturan bagaiman cara mendidik anak sekolah.

"Saya rasa, tanpa adanya pihak wartawan yang memberitakan kejadian yang membuat kami seakan akan sudah di injak injak harga diri kami dengan perlakuan ES dengan menyuruh anak anak kami menjilati telapak sepatu yang dipakainya sebagai bentuk hukuman karena masalah kecil, mungkin pihak yayasan dan dewan guru juga tidak akan pernah mengetahui kejadian itu," terangnya.

Hal senada diungkapkan wali murid lanya yang juga namanya tidak mau disebutkan. Menurutnya, memang sudah sepantasnya pihak yayasan memberhentikan guru itu. Pasalnya, kalau tidak diberhentikan, tidak menutup kemungkinan guru itu akan terus melakukan kejadian yang sama. "Kalau tidak diberhentikan, kami yakin guru itu akan berbuat lagi. Sebab, kejadian ini bukan sekali dua kali ia lakukan," ujarnya.

Disamping itu lanjutnya lagi, kejahatan lainnya yang sudah guru itu lakukan antara lain, memungut dana kepada semua siswa yang menimba ilmu pendidikan di sekolah itu dengan alasan untuk membelikan buku sebesar Rp 6.000 dan Rp 10.000 dengan alasan untuk membeli kain gorden sekolah. "Namun, dari pengakuan anak kami, itu semua alasan dia saja dan sampai sekarang tidak terealisasi. Malahan kata anak kami lagi, hasil dari uang itu dilarikan kepenambahan nilai supaya adil menurutnya," ucapnya.

Sementara itu, kepala sekolah SMP Swasta Bina Siswa Bagan Sinembah, Ratiman ketika dikonfirmasi di depan sekolah tersebut membenarkan guru tersebut sudah tidak dibolehkan lagi mengajar disekolah itu. "Ya, dia (ES, red) tidak mengajar disini lagi. Dan dia sudah dipindahkan ke Divisi dan kami juga tidak tahu jabatan apa yang diembannya," jelasnya.

Diakuinya, oknum guru tersebut memang dinilainya tempramental dan arogansinya masih tinggi. Sehingga katanya lagi, sering melakukan tindakan diluar sepengetahuan pihak yayasan dan dewan guru serta dirinya. "Saya akui, siguru ini memang sering berbuat diluar sepengetahuan kami. Jadi saya juga sendiri sangat menyesalkan tindakan yang dilakukannya itu, serta kebijakan yang diambil oleh pihak yayasan sangat tepat. Karena itu semua demi nama baik sekolah dan yayasan tentunya," tukasnya.

Hermansyah


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar