RSUD Rengat Telantarkan Pasien Karena Miskin
Gagasanriau.com Rengat-Karena ketiadaan biaya Musrini 33 tahun warga Desa Kuantan Babu Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu bersama dengan anak yang baru dilahirkannya ditelantarkan dan ditahan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat akibat tidak mampu membayar biaya persalinan.
"Saya pasien dengan menggunakan BPJS kesehatan, kasihan anak saya ditahan pihak RSUD, sementara kami dari keluarga yang kurang mampu," kata warga Indragiri Hulu Musrini di Rengat, Senin (6/10/2014) dilansir oleh antara.
Ia menjelaskan, ketegasan dan kurangnya rasa prihatin pihak rumah sakit telah menganiaya anaknya, karena itu berharap instansi terkait untuk menyikapi secara bijak agar persoalan ini tidak berlarut dan merugikan orang lain.
Diceritakannya, awalnya Musriani masuk ke RSUD Indrasari untuk melakukan persalinan dengan menggunakan jasa BPJS yang dibanggakan pemerintah, tapi kenyataannya lain, pihak RSUD mempersulit prosesnya.
Karena tidak bisa bersalin atau melahirkan secara normal, Musrini dioperasi tiga hari di RUSD milik pemeintah daerah Indragiri Hulu ini, setelah itu, tepatnya pada Jumat (3/10), bahkan wanita 33 tahun itu sempat mengalami pendarahan.
" Walau kondisi Mursrini belum pulih, pada hari Sabtu (4/10) kami sekeluarga telah disuruh pulang oleh pihak rumah sakit dan seluruh fasilitas berobat juga dihentikan pihak rumah sakit, bahkan infus yang saat itu masih melekat juga mereka cabut," ujar orang tua Musrini yang akrab disapa bik Sum dengan nada bersedih.
Dikatakannya, karena tidak ada uang, anak Musrini tidak boleh ikut dibawa pulang dan ditahan pihak rumah sakit, saat ditanyakan kepada pihak rumah sakit apa alasan mereka menahan bayi itu, mereka malah meminta tebusan uang perawatan sebesar Rp1.050.000.
"Kalau mau bawa anak ibu pulang, ibu harus bayar Rp1.050.000,' ujar petugas RSUD itu kepada Musrini.
Karena tidak dibolehkan membawa anaknya pulang, lalu Musrini juga tidak mau pulang jika tidak bersama anaknya, sehingga ia memilih untuk tinggal di RSUD sambil menjaga anaknya.
Selama di rumah sakit, Musrini juga tidak dibolehkan tidur di ruang perawatan anaknya dan harus rela tidur dekat meja bekas piket perawat, tepatnya di depan pintu masuk.
"Hari ini kita akan menebus biaya tersebut, yang penting cucu saya bisa dibawa pulang. Walaupun saya harus berhutang," sebutnya sambil beruraikan air mata.
Terkait hal ini, Dirut RSUD Indrasari, Drg Siska Listianti dan KTU Ibrahim Alimin belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi via selulernya juga tidak mengangkat.
Brury MP
Tulis Komentar