Daerah

Inilah Indikasi Kebakaran Hutan Riau, Perusahaan HTI Dan Perkebunan Sawit Mendominasi Titik Kebakaran

Gagasanriau.com Pekanbaru - Titik api atau Hotspot pada minggu kedua bulan Juli 2015, terpantau berjumlah 553 titik, dan semuanya berasal dari perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) dimana terdapat dua penguasa lahan konsesi di Provinsi Riau yakni Grup APRIL dimotori oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) dan grup Sinar Mas dimotori oleh PT Arara Abadi.

Hal ini terungkap berdasarkan data yang dirilis oleh organisasi lingkungan Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) melalui situs resminya. Dimana disebutkan oleh Jikalahari, peta sebaran Hotspot ini berdasarkan pantauan minggu ke empat bulan Juli, pada lahan gambut dan konsesi perusahaan.

Jikalahari memantau hotspot atau titik panas khusus di areal hutan gambut terutama di kawasan hutan hutan produksi tetap yang ditanami akasia untuk pulp and paper atau khusus di areal konsesi perusahaan. Ini dituliskan oleh Jokalahari untuk melihat ketaatan perusahaan yang menerapkan nol karhutla di dalam konsesi mereka.

Namun dijelaskan Jikalahari, titik hotspot ini belum menggambarkan lahan perusahaan terbakar. Ia masih berbentuk petunjuk bahwa ada titik panas di dalam areal perusahaan. Pada minggu kedua Juli terpantau jumlah hotspot sebanyak 553.

Berikut ini adalah rincian hotspot berdasarkan data yang disampaikan oleh Jikalahari melalui rilis resminya.

Terdapat hotspot yang tersebar di area Konsesi HTI dan HGU juga kawasan Konservasi. Di kawasan HTI tersebar 205 hotspot yaitu CV. Bhakti Praja Mulia 2 hotspot, PT. Arara Abadi 36 hotspot, PT. Artelindo Wiratama 1 hotspot, PT. Bina Daya Bentala 3 hotspot, PT. Bukit Batabuh Sei Indah 1 hotspot, PT. Bukit Batu Hutani Alam 2 hotspot, PT. Citra Sumber Sejahtera 1 hotspot, PT. Dexter Timber Perkasa Indonesia 15 hotspot, PT. Ekawana Lestari Dharma 3 hotspot, PT. Hutani Sola Lestari 11 hotspot, PT. Inhil Hutani Pratama 16 hotspot, PT. Kuartet Putra Melayu 7 hotspot, PT. Mitra Hutani Jaya 3 hotspot, PT. Multi Eka Jaya Timber 2 hotspot.

PT. Mutiara Sabuk Khatulistiwa 1 hotspot, PT. Perawang Sukses Perkasa Industri 1 hotspot, PT. Perkasa Baru 2 hotspot, PT. Riau Andalan Pulp and Paper 39 hotspot, PT. Rimba Lazuardi 3 hotspot, PT. Rimba Mutiara Permai 2 hotspot, PT. Rimba Rokan Lestari 1 hotspot, PT. Rimba Rokan Perkasa 10 hotspot, PT. Rokan Permai Timber 2 hotspot, PT. Ruas Utama Jaya 3 hotspot, PT. Sari Hijau Mutiara 2 hotspot.

PT. Satria Perkasa Agung 11 hotspot, PT. Selaras Abadi Utama 3 hotspot, PT. Seraya Sumber Lestari 1 hotspot, PT. Siak Raya Timber 3 hotspot, PT. Sumatera Riang Lestari 15 hotspot, PT. Sumatera Silva Lestari 1 hotspot, PT. Suntara Gaja Pati 1 hotspot, PT. Tuah Negeri 1 hotspot.

Di kawasan Konservasi tersebar 59 hotspot yaitu HL. Batang Ulak 1 hotspot, HL. Bukit Batabuh Lubuk Jambi 3 hotspot, HL. Bukit Suligi 3 hotspot, SM. Bukit Bukit Rimbang Bukit Baling 4 hotspot, SM. Giam Siak Kecil 2 hotspot, TN. Bukit Tigapuluh 1 hotspot, TN. Tesso Nillo 45 hotspot.

Dari hasil pantauan minggu kedua Juli 2015 dibandingkan dengan pantauan minggu ketiga Juli 2015 jumlah hotspot mengalami penambahan 315 hotspot. Untuk daerah kawasan gambut mengalami penambahan 181 hotspot, 194 hotspot pada minggu ketiga Juli 2015 dan 375 hotspot pada minggu keempat Juli 2015. Untuk kawasan konsesi mengalami penambahan 105 hotspot, 100 hotspot pada minggu ketiga Juli 2015 dan 205 hotspot pada minggu keempat Juli 2015. Untuk kawasan konservasi mengalami penambahan 51 hotspot, 8 hotspot pada minggu ketiga Juli 2015 dan 59 hotspot pada minggu keempat Juli 2015.

Editor Brury MP


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar