Daerah

Wardan Ikuti Tablig Akbar di Polres Inhil

Wardan Ikuti Tablig Akbar di Polres Inhil

GagasanRiau.Com Tembilahan - Kapolres Kabupaten Inragiri Hilir (Inhil) Gelar Tabligh Akbar dalam Menangkal Bahaya Isis dan Radikalisme di Bumi Sri Gemilang.

Acara yang di gelar di lapangan kantor Kapolres Indragiri Hilir tersebut, dihadiri ratusan jamaah yang terdiri dari berbagai golongan, dengan menghadirkan dua Ustadz yang ternama, yakni, ustad Abdurrahman Ayyub, Staf Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan ustad Maududi Abdullah dari Jakarta, serta dihadiri oleh Bupati Beserta Ibu, Wakil Ketua DPRD H.Mariyanto, Wakil Ketua DPRD Ir.Syahruddin dan angota DPRD, Forkopinda Dharma, tokoh agama, serta masyarakat.

"Pemkab Inhil meyambut baik dan menyampaikan terimakasih yang setingginya atas diselenggarakannya kegiatan Tablig akbar yang diperkasai kegiatan  oleh lingkup Polda Riau, dalam hal ini Polres inhil," sebut HM Wardan, Selasa (1/3/2016).

Bupati juga menyebuykan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat sekali dalam rangka mengantisipasi masuknya paham-paham isis maupun paham-paham Redikalisme, merupakan satu pembahasan amat berguna sekali bagi kita dalam rangka untuk menciptakan suatu kondisi aman, satu kondisi stabilitas yang baik yang ada di kab.inhil. Saya mengharapkan ini merupakan informasi yang berharga tentunya kita bisa meyampaikan kepada sanak keluarga kita, kepada lingkungan kita akan begitu bahayanya gerakan-gerakan yang dilakukan.

"Saya mengajak seluruh masyarakat mari kita sebar luaskan informasi ini dalam rangka menciptakan negeri aman dan damai. Harapan saya peningkatan pemahanan pendalaman dan pelaksanaan nilai-nilai agama yang lebih baik di inhil," sebut Wardan.

Kapolres Inhil AKBP Hadi Wicaksono mengatakan kegiatan tersebut guna memberi pemahasaman kepada masyarakat dalam menanggulangi dan mengantasipasi, Bahaya Isis dan Radikalisme.

"Kita himbau kepada Kapolsek agar kegiatan ini bisa dilanjutkan dan diaktifkan. Saya melihat masyarakat memang mendukung apa yang dilakukan aparat pemerintah harus bersama-sama paham kapitalisme," sebut Hadi Wicaksono.

Ustadz Rahmad Ayyub dalam ceramahnya menyampaikan bahwa kita bisa berhati-hati dalam memahami sebuah pemahaman yang baru dan tidak baku, apalagi ada sistem baiat didalamnya.

"Kita harus pandai menjaga diri serta memahamkan dari segala bentuk pemahaman yang kita anggap baru, apalagi dalam bentuk baiat, karna ciri utama jaringan Radikal itu melakukan komonikasi dengan pengikutnya dengan cara baiat, atau mengajak mengaji secara tertutup," tuturnya. (*)

Reporter Daud M Nur


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar