Kesehatan

Kabupaten Kepulauan Meranti Terparah Kena Wabah TBC

Ilustrasi Kabupaten Kepulauan Meranti sumber photo oketimes

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi daerah paling terparah dalam hal penanganan kesehatan, dan pembangunan masyarakat yang sehat.

Pasalnya Kabupaten termuda di Provinsi Riau ini berdasarkan data dari Dinas kesehatan (Dinkes) Provinsi mencatat paling terbanyak dan terparah penyakit menular Tuberkulosis (TB) dimana telah merenggut 14 jiwa dari total 81 jiwa di Riau pada tahun 2015 dan ada 4.222 kasus BTA yang ditemukan atau 43 persen.

"Pada tahun 2015 yang meninggal dunia karena penyakit TB di Provinsi Riau ada sebanyak 81 orang atau 1,9 persen. Hal tersebut karena tubuh pasien sudah tidak kuat lagi menahan sakit dan efek dari obat," ujar Pengelola Program Tuberculosis (TB) Dinkes Riau, Dwi Srirahayu, di Pekanbaru, Kamis dilansir dari antarariau.com.

Dengan rincian Kepulauan Meranti 14 orang, Kota Dumai 11 orang, Kota Pekanbaru 9 orang, Kabupaten Siak 11 orang, Kabupaten Kampar 8 orang, Kabupaten Rokan Hulu 8 orang, Kabupaten Bengkalis 6 orang, Kabupaten Kuansing empat orang, Indragiri Hulu satu orang, sedangkan Indragiri Hilir tiga orang, Pelalawan tiga orang, dan Kabupaten Rokan Hilir 3 orang.

"Paling terbanyak di Kepulauan Meranti, mungkin karena disana banyak orang pendatang yang datang dari arah Batam," ucapnya.

Lanjutnya, penanganan TB itu sendiri mengalami kesulitan dan kendala yang krisis dari pihak pasien. Banyak paien yang tidak mau meneruskan pengobatan, padahal Dinkes Provinsi Riau telah memberikan obar gratis penuh sampai enam bulan pada semua layanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan rumah sakit yang sudah MoU dengan Dinkes Riau.

"Banyak dari pasien itu yang berhenti di tengah jalan pengobatannya, padahal mereka wajib rutin minum obat sampai enam bulan tidak boleh putus. Kami Dinkes Riau sudah memberikan pengobatan gratis di semua layanan puskesmas dan RS yang sudah MoU dengan kita," tambahnya.

Kemudian tambahnya, Sampai sekarang masih banyaknya anggapan dari masyarakat bahwa penyakit TB itu bukan penyakit serius yag bisa menular tetapi penyakit karena di guna-guna.

"Kebiasaan masyarakat daerah yang kental masih percaya dengan ilmu guna-guna, jadi mereka tidak segera memeriksaankan diri ke puskesmas untuk ditangani lebih lanjut," tambahnya.

Jelasnya lagi, TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman, sebagian besar menyerang paru-paru atau disebut dengan TB paru-paru. akan tetapi dpat juga menyerang organ tubuh lain seperti kelenjar, tulang dan otak. Sambungnya, pasien positif TB pada saat ia batuk dan bersin akan menyebarkan kuman di udara dalam bentuk percikan dahak (droplet).

"Penularan TB bisa melalui batuk dan bersin, atau ketika mereka berbicara percikan air ludah ataupun dahak bisa menularkan virusnya kepada orang lain. apalagi penyebaran mudah terjadi di ruangan yang gelap dan lembab seperti kamar mandi dan ruangan berAC. Bakteri sangat senang berada di toilet, karena sinar matahari langsung dapat membunuh kuman TB yang ada pada percikan dahak tersebut," tutupnya.

Editor Ginta Gudia
sumber artikel antarariau


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar