Daerah

Tuntut Pencairan Beasiswa, Ratusan Mahasiswa Meranti Kepung Kantor Bupati

mahasiswa saat mendatangi kantor bupati

Gagasanriau.com, SELATPANJANG - Tekad mahasiswa di Kepulauan Meranti untuk menagih janji Pemerintah Kabupaten Meranti dibawah kepemimpinan Irwan Nasir untuk memberikan beasiswa benar-benar dibuktikan. Pagi ini ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Meranti Menggugat (AM3) datangi kantor bupati Kepulauan Meranti, Senin (30/5/16) sekitar pukul 09.00 WIB.

Sebelum mendatangi kantor bupati Kepulauan Meranti, ratusan mahasiswa tersebut membuat titik kumpul di simpang pramuka Jalan Dorak Selatpanjang. Mereka melakukan konsolidasi dan menegaskan bahwa aksi akan dilakukan secara damai. "Kita tidak akan melakukan aksi anarkis kawan- kawan, kita hanya menuntut hak kita, jadi mohon kerjasamanya," ucap koordinator lapangan bernama Zuriadi kepada para mahasiswa.

Saat tiba di kantor bupati, kehadiran para mahasiswa ini langsung dikawal petuas kepolisian dan Satpol PP. Para mahasiswa pun langsung menggelar orasi yang isinya menuntut agar Pemkab segera mencairkan dana beasiswa yang sebelumnya sempat dijanjikan akan cair awal bulan Maret.

Tampak di lapangan, para mahasiswa ini ditemui Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Said Hasyim MSi dan Wakil Ketua Ketua DPRD Meranti, Muzamil Baharuddin dan Kapolres, AKBP Asep Iskandar.

Seperti diberitakan gagasanriau.com sebelumnya, Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Kepulauan Meranti (IPMK2M) dan Ikatan Mahasiswa Meranti se Indonesia menuntut Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti segera mencairan bantuan dana beasiswa yang tidak kunjung dikeluarkan.

Sebelumnya pihaknya telah mengirim surat tuntutan kepada Pemerintah Kabupaten Meranti agar secepatnya mengeluarkan beasiswa yang sudah di janjikan keluar pada akhir bulan Maret lalu. "Pada tanggal 11 Januari sudah dibincangkan dengan Sekda, keputusannya akan dikeluarkan beasiswa akhir Maret, namun belum juga sampai sekarang," kata Ketua IPMK2M Azman di Pekanbaru, Minggu kemarin.

Dalam surat tersebut IPMK2M memberikan ultimatum batas terakhir pengeluaran beasiswa pada tanggal 27 Mei lalu namun masih belum ada tanggapan.

Ketua IPMK2M asal Kabupaten Kepualauan Meranti yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR) di Pekanbaru ini mengatakan beasiswa tersebut adalah anggaran beasiswa tahun lalu namun belum juga dicairkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. "Seleksi berkas beasiswa sudah tahun lalu dan merupakan anggaran beasiswa tahun lalu,"ujarnya.

Ia melanjutkan karena dialog sudah dilakukan dan komunikasi resmi melalui surat juga sudah ditempuh namun pihak Pemda tidak memberikan statemen apapun sehingga mahasiswa berinisiatif melakukan aksi agar aspirasinya di dengar langsung.***

 

 

Editor: Ginta Gudia


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar