Daerah

SRMI Pekanbaru Datangi Wako Tolak Penggusuran

gagasanriau.com-Sekitar 500 pedagang dari empat (4) kecamatan yang ada dikota Pekanbaru, yakni kecamatan Bukit Raya, Sukajadi, Tenayan Raya dan Tampan mendatangi kantor walikota Pekanbaru Senin 29/10/2012. Para demonstran yang mulanya berkumpul di bundaran taman kota pada pukul 10.00 Wib bergerak dengan long march menuju jalan Jend. Sudirman berputar di antara traficc light tugu Zapin menuju kantor Walikota Pekanbaru. Dalam orasi politiknya di depan Kantor Walikota Pekanbaru Ketua DPK-SRMI Pekanbaru Antony Fitra menyampaikan bahwa kedatangan mereka ini untuk menegaskan kepada Firdaus-Ayat untuk segera bersikap terkait maraknya penggusuran yang dilakukan oleh Pemko Pekanbaru melalui Satpol PP Pekanbaru. Dengan alasan penertiban terhadap PKL Pemko lakukan  relokasi di bebarapa kecamatan yang sudah lama terdapat pasar tradisional swadaya masyarakat. Namun relokasi yang dilakukan oleh Pemko Pekanbaru di tentang oleh seluruh pedagang yang tergabung di dalam organisasi SRMI. Menurut salah satu demonstran asal kecamatan Tampan Syafri” pemindahan itu jelas-jelas merugikan pedagang karena tempat yang baru di siapkan ala kadarnya saja tanpa persiapan yang matang dan juga tidak difasilitasi para pedagang untuk di sosialiasikan kepada khalayak ramai sehingga para pembeli bisa ramai”ujarnya. Syafri yang biasa berjualan di pasar jongkok Panam jalan HR. Subrantas sehari-harinya berjualan pakaian jadi. Salah satu pedagang perempuan paruh baya saat naik keatas bak mobil berorasi menagih janji Walikota dan Walikota yang pernah mereka dukung sewaktu pemilukada Pekanbaru itu”jangan pura-pura lupa bapak pada janji bapak sewaktu mencalonkan diri dulu berjanji tidak akan lakukan penggusuran namun sekarang rakyat miskin bapak khianati”tegasnya Setelah hampir 3 jam lebih dilakukan orasi akhirnya Walikota Pekanbaru Firdaus mengutus asisten I walikota untuk menemui demonstran. Sempat terjadi penolakan oleh para demonstran. Selang 1 jam lebih aksi akhirnya ketua DPK SRMI Pekanbaru Antony Fitra hanya menyatakan sikap saja kepada asisten I walikota. Dalam pernyataan sikapnya Antony menegaskan untuk Firdaus segera memberikan solusi konkrit atas persoalan pedagang ini dan solusi tersebut harus pro rakyat miskin batas akhir dari komitmen Firdaus sampai tanggal 19 November 2012. SRMI menegaskan  jika tidak ada juga solusi konkrit demonstran akan turun dengan kekuatan yang lebih besar dan menduduki kantor walikota. Dan selama proses kebijkan pro rakyat yang di tuntut dikeluarkan para pedagang tetap menolak untuk di relokasi sampai ada keputusan yang pro rakyat. Setelah menyampaikan tuntutannya para demonstran membubarkan diri dengan tertib. *adit*


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar