Daerah

Akses Jalan Penghubung Sungai Baru Menuju Sungai Iliran Terancam Putus

Kondisi jalan berlumpur dan berlubang
GAGASANRIAU.COM - Akses jalan penghubung antara Desa Sungai Baru Kecamatan Gaung menuju Desa Iliran Kecamatan GAS Kabupaten Indragiri Hilir, terancam putus 
 
Kondisi badan jalan tersebut sangat memperhatikan dan warga berharap pemerintah segera melakukan perbaikannya.
 
Selain rusak parah dan berlubang, akses jalannya juga sulit untuk ditempuh. Apalagi pada musim penghujan, kondisinya sangat licin dan penuh genangan air dalam lopak kobangan lumpur. 
 
Atas kondisi tersebut, tidak sedikit kenderaan yang terpuruk ketika ingin melintasinya.
 
Rebo salah seorang tokoh masyarakat Desa Sungai Baru mengatakan bahwa akibat kerusakan jalan tersebut, tidak hanya menyulitkan aktivitas transportasi masyarakat saja, tetapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat didaerah tersebut.
 
"Makanya kami masyarakat Desa Sungai Baru sangat berharap kepada pemerintah, baik itu Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi agar segera melakukan perbaikan dan peningkatannya. Karna kita khawatir jika lambat perbaikannya, akses jalan ini terancam putus dan otomatis roda perekonomian masyarakat kami pun akan lumpuh," jelasnya.
 
Hal sama juga disampaikan, Nasir warga Desa Sungai Baru. Dikatakannya kondisi jalan di daerahnya itu, tidak hanya menyulitkan masyarakat untuk melintasinya, tetapi secara tidak langsung dapat membahayakan keselamatan masyarakat yang melintasinya.
 
"Kondisinya saat ini, memang sudah sangat parah, karna badan jalannya banyak  dipenuhi lopak-lopak kobangan lumpur  yang sangat licin.  Makanya jika tidak dilakukan  perbaikannya, sudah barang tentu sangat menyulitkan dan mengancam keselamatan pengendara "ujar Nasir kepada wartawan belum lama ini.
 
Ditempat terpisah, Kepala Desa Sungai Baru Catra Hidayat. SE ketika ditemui wartawan (15/6/2020) membenarkan bahwa kondisi jalan penghubung antara Desa Sungai Baru Menuju Sungai Iliran tersebut, memang sudah memperhatikan.
 
Jika kondisi itu tidak cepat diperbaiki. Dampaknya, bukan hanya roda ekonomi dan aktifitas tranportasi masyarakat saja yang terancam lumpuh. Tetapi akfitas pendidikan masyarakat juga terganggu.
 
"Jalan ini merupakan sarana penunjang bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendidikan masyarakat di desa kami ini. Karna tidak sedikit warga dan petani yang menggunakan akses ini untuk mengangkut  hasil perkebunan dan dagangannya. Begitu pula terhadap para pengajar dan pelajar, berapa banyak pula melewati jalan ini menuju ke sekolahnya," terang Catra.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar