Hukum

Golkar Bantah Pengedar 20 Kg Sabu Tim Kampanye Paslon Bupati Pelalawan

Foto ilustrasi

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Pengurus Golkar Pelalawan bantah pengedar sabu sebanyak 20 kilogram merupakan Tim Sukses (Timses) Paslon Bupati Pelalawan.

Bantahan tersebut disampaikan Sekertaris pemenangan paslon, Adi Sukemi-Muhammad Rais, Baharudin, mengatakan Simon Siahaan bukan bagian dari tim sukses. 
 
Tapi, kata Baharudin, Simon berada di luar struktural pemenangan Adi Sukemi, putra Bupati Pelalawan, HM Harris.
 
"Kita punya delapan tim pemenangan. Dari kelompok tim yang kita punya, tidak ada nama dia. Simon merupakan bagian tim survei pemenangan tapi diluar tim kampanye, terakhir dia bekerja di bulan Juli lalu," ucap Baharuddin saat dikonfirmasi, Rabu (11/11/2020).

 

 

 Baca Juga: 'Pembawa 20 Kilogram Sabu di Riau Tewas Tertembak

 


 

Diaman diberitakan sebelumnya, Polda Riau berhasil menangkap jaringan narkoba 20 Kg dan menembak mati sopir mobil pengangkut sabu tersebut. Sedangkan Simon Siahaan diamankan petugas. 
 
Dalam pengembangan, Polda Riau menemukan banyak sembako dan atribut Partai Golkar di rumah kontrakan Simon. Sembako itu disinyalir akan dipakai untuk kebutuhan kampanye 'putra mahkota' Bupati Pelalawan.
 
"Itu sembako memang punya Golkar termasuk APK (Alat Peraga Kampanye). Tapi itu sebenarnya akan dibagikan saat acara HUT Golkar Oktober lalu. Tapi pihak Bawaslu melarang, Jadi kita jadi bagikan. Waktu itu memang Simon yang megambil sembako itu," imbuh Baharudin yang juga merupakan Sekertaris Partai Golkar, Pelalawan.
 
Terkait penangkapan itu, tim pemenangan Adi Sukemi-Muhammad Rais menyatakan 'angkat tangan'. "Simon juga bukan kader Golkar. Kasus narkoba itukan urusan pribadinya. Kita tidak akan memberikan pendampingan hukum," imbuhnya.
 
Dalam peredaran 20 Kg sabu, Simon berperan sebagai yang mengawal. Kapolda Riau Irjen Agung menyatakan Simon mendapat Rp 40 juta dari bisnis pengiriman 20 sabu. 
 
Polda Riau menembak mati pelaku bernama Hendra, karena berusaha melawan petugas saat disergap di daerah Kabupaten Bengkalis, Senin (9/11/2020). Sementara satu temannya, berinisial SB berhasil dibekuk. 
 
Dari pengakuan SB, bahwa dia dikendalikan oleh Simon. Polisi terus melakukan pengembangan ke Lapas Klas II Pekanbaru. Karena keterangan pengedar yang ditangkap, mereka dikendalikan oleh Sy warga binaan Lapas Pekanbaru. Namun saat akan dijemput Sy mendadak meninggal dunia. Pihak Lapas menyebut, sebelum tewas SY mengalami muntah darah.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar