Nasional

Lewat Rumah Seni Budaya, PDIP Ajak Anak Muda Tak Sekedar Lestarikan Tradisi

Kepala Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Pusat PDIP, Aria Bima. (Foto liputan6)

GAGASANRIAU.COM, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan (PDIP) memberikan ruang seluas-luasnya kepada anak-anak muda untuk berkreasi dalam bidang kebudayaan, bukan hanya melestarikan tradisi, namun juga melahirkan inovasi baru yang menjaga identitas Indonesia di pentas global. 

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Pusat PDIP, Aria Bima, di Jakarta, Sabtu (27/3/2021), jelang peresmian Rumah Seni Budaya di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta pada Minggu (28/3/2021). 

BKN dipimpin oleh Aria Bima sebagai Kepala, Rano Karno sebagai Sekretaris, dan Vita Ervina sebagai Bendahara. Organisasi BKN Pusat dilengkapi beberapa pendukung yang sebagian besar diisi oleh anak-anak muda. 

Menurut Aria Bima, BKN Pusat berada di bawah koordinasi Departemen Kebudayaan DPP PDIP yang diketuai Tri Rismaharini. Selanjutnya, badan akan dibentuk sampai pada level cabang-cabang atau setingkat kabupaten/kota seluruh Indonesia. 

Menurut Bima, semuanya adalah bagian dari visi PDIP yang ingin memperkuat kebudayaan. Akan dimulai melalui pembentukan Rumah Seni Budaya. 

“Rumah Seni Budaya BKN Pusat PDI Perjuangan memberikan ruang seluasnya bagi generasi milenial untuk melakukan inovasi-inovasi. Tidak hanya sekedar melestarikan tradisi tetapi juga menyikapinya dalam bentuk kreasi-kreasi baru,” ujar Aria Bima. 

Sekretaris BKN Pusat Rano Karno menambahkan BKN akan diisi dengan agenda dan kegiatan kebudayaan. "Ini yang akan dijalankan melalui platform pertunjukan langsung maupun pertunjukan secara virtual," imbuh Rano. 

Lebih lanjut, secara filosofis, Aria Bima menjelaskan bahwa Indonesia setelah Reformasi 1998 adalah Indonesia yang bercita-cita untuk membentuk tatanan baru. Kehidupan ekonomi dan politik mengalami perubahan penting. Namun dalam perjalanannya, menjadi amat dominan mempengaruhi gerak dan dinamika hidup masyarakat. 

Menurut Bima, dominasi ekonomi politik dalam kehidupan berbangsa merupakan konsekuensi logis. Tetapi dalam praktik, perubahan konfigurasi ekonomi dan politik yang terjadi cenderung menjadikan keindonesiaan sebagai suatu pasar dan politik sebagai suatu transaksi. 

"Kompetisi yang sangat ketat dan keras dalam setiap momentum ekonomi dan politik memerlukan keseimbangan, sehingga keindonesiaan kita dapat lebih kuat," kata Aria Bima. 

"Kebudayaan merupakan jalan ideal dan terbaik untuk menuju Indonesia yang tidak lagi terkotak-kotak secara ekonomi maupun politik. Kebudayaan merupakan bentuk ekspresi yang memberikan kelembutan pada ekonomi politik yang keras. Kebudayaan merupakan jalan integrasi yang memberikan keseimbangan atas situasi ekonomi politik yang terfragmentasi," tegas Wakil Ketua Komisi VI DPR itu. 

Lebih jauh, Bima mengatakan Indonesia yang memiliki dua arus kebudayaan, yakni budaya maritim dan budaya agraris, harus diperkuat dengan agenda-agenda kegiatan budaya. 

Kegiatan tersebut, harus digerakkan mulai di tingkat pusat, sampai dengan kegiatan di tingkat cabang atau bahkan anak cabang. Sehingga mampu mengurangi arus politik dan ekonomi yang bersifat kompetitif dan keras. 

"Kegiatan kebudayaan diharapkan mampu memberi nuansa yang lebih sejuk, menghidupkan semangat kebersamaan, kegembiraan, dan kerukunan dalam hidup berbangsa,"pungkas Bima. 

Untuk diketahui, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan menyampaikan pidatonya pada saat peresmian Rumah Seni Budaya tersebut. Sekjen Hasto Kristiyanto beserta sejumlah budayawan dan seniman dijadwalkan juga akan ikut meramaikan.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar