GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Rencana penjualan aset Stadion Utama Riau terus mendapatkan sorotan dari masyarakat. Ada yang setuju, namun ada juga yang menyayangkan rencana tersebut.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Riau, Erisman Yahya mengatakan, pihaknya selama ini sudah terus berupaya untuk mencari pihak ketiga yang mau mengelola stadion tersebut.
Namun memang, belum ada pihak yang berminat.
"Kami selama ini juga terus berusaha mencari pihak ketiga yang mau mengelola stadion utama tersebut. Termasuk para Gubernur Riau terdahulu juga sudah berusaha mencari pihak ketiga, namun memang belum ada yang berminat," katanya.
Karena itu, dengan kondisi tersebut, Gubernur Riau akan menjual stadion utama tersebut.
Tentunya nantinya melalui proses lelang seperti penjualan barang aset lainnya, contohnya kendaraan bermotor.
"Pak gubernur katakan akan menjual stadion itu, karena menjawab masukan dari para tokoh masyarakat. Tapi pastinya akan ada proses yang harus dilalui seperti penjualan aset lainnya, yakni melalui proses lelang," sebutnya.
Dijelaskan Erisman, untuk mengelola aset-aset eks PON memang memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Sementara itu, PAD yang dihasilkan dari penyewaan aset tersebut belum bisa maksimal.
"Untuk PAD dari venue-venue tersebut pada tahun 2024 kemarin sebesar Rp1,5 miliar. Naik dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp750 juta," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengelolaan aset-aset eks Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau tahun 2012 lalu terus mendapatkan sorotan.
Pasalnya, aset-aset tersebut belum terkelola dengan baik dan juga menyedot biaya perawatan yang cukup tinggi.(*)