Daerah

Eropa Gratiskan Siaran Piala Dunia, FIFA Marah

[caption id="attachment_3277" align="alignleft" width="300"]Presiden FIFA, Sepp Blatter. REUTER/Baz Ratner Presiden FIFA, Sepp Blatter. REUTER/Baz Ratner[/caption]

gagasanriau.com -Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) kecewa berat lantaran Pengadilan Eropa meluluskan permohonan siaran Piala Dunia FIFA secara gratis (free-to-air). FIFA beralasan putusan itu bakal mengebiri pasar dan berdampak pada kemampuan FIFA menghasilkan dana dari Piala Dunia. FIFA mengaku sebenarnya sudah mengatur kebijakan siaran Piala Dunia secara free-to-air. Sebanyak 22 dari 64 pertandingan putaran final Piala Dunia 2014 sudah dialokasikan untuk free-to-air yang terdiri dari pertandingan tim tuan rumah, pembukaan, semifinal, dan final. Putusan Pengadilan Eropa itu bagi FIFA akan membuat alokasi siaran di Eropa melebihi batas. Pada kasus Piala Dunia 2010 lalu, FIFA mengaku semua pertandingan Piala Dunia (64 partai) dibuat tersedia di televisi free-to-air Eropa. "Konsep free-to-air yang mencakup semua 64 pertandingan di Piala Dunia FIFA akan mendistorsi pasar media, " kata FIFA dalam pernyataan di situs resminya, Kamis, 18 Juli 2013. "Itu berdampak negatif bagi kemampuan FIFA untuk menjangkau penggemar sepak bola dengan layanan baru. Hal ini terutama dapat mempengaruhi penggemar muda yang mengkonsumsi media dalam berbagai cara di luar TV 'tradisional'." "Secara krusial, distorsi pasar seperti itu juga bisa berdampak pada kemampuan FIFA untuk menghasilkan dana dari Piala Dunia FIFA yang akan didistribusikan melalui seluruh piramida sepakbola di seluruh dunia," tambah FIFA. FIFA menyatakan duit yang dihasilkan dari siaran Piala Dunia selama ini digunakan untuk pengembangan sepak bola secara global. Duit itu digunakan untuk mendukung 209 Asosiasi Anggota FIFA sampai proyek-proyek kemanusiaan yang disponsori FIFA. Akibat putusan Pengadilan Eropa tersebut, FIFA praktis kehilangan penghasilan super jumbo jika Piala Dunia benar-benar harus ditayangkan secara free-to-air. Pemirsa di Eropa bisa leluasa menonton pertandingan di televisi tanpa harus berlangganan televisi berbayar. FIFA | KHAIRUL ANAM


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar