Kesehatan

Dinkes Inhil Komitmen Terapkan Program Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Kepala Dinkes Inhil, Zainal Arifin

GagasanRiau.Com Tembilahan - Mengingat begitu besarnya angka kematian ibu malahirkan, Kepala Dinas Kesahatan (Dinkes) Zainal Arifin komitmen terapkan program penurunan angka kematian ibu dan bayi.

"Kita sudah membuat suatu komitmen jangan sampai ada lagi kasus kematian ibu melahirkan," sebut Zainal Arifin saat dikonfirmasi oleh GagasanRiau.com di ruangannya, Rabu (24/2/2016).

Disebutkan oleh Zainal Arifin bahwa Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) adalah angka tertinggi kematian ibu melahirkan se-Riau.

"Awal tahun 2016 saja sudah 16 bayi meninggal dunia dan ibu ada 4 orang. Tahun lalu 23 kematian ibu dan 60 kematian bayi," sebut Zainal Arifin.

Adapun penyebab kematian ibu melahirkan disebutkan oleh Zainal Arifin selaku Kepala Dinas Kesehatan diduga kerna ditangani oleh dukun kampung.

"Memang untuk penanganan ibu melahirkan untuk dikampung-kampung lebih besar ditangani oleh tenaga dukun kampung, kemungkinan ini yang menyebabkan angka kematian lebih besar," sebutnya

Disebutkannya lagi untuk menanggulangi angka kematian tersebut pihaknya telah mengkordinasikan kepada Kepala puskismas, kepala kordinator bidan, supaya penanganan ibu melahirkan lansung ditangani oleh tenaga medis.

"Ini semua dikarenakan kurangnya mensosialisasikan kemasyarakat sehingga masyarakat takut untuk ditangani oleh tenaga medis. Sebenarnya masyarakat Jangan takut berobat ketenaga medis puskismas, kalau untuk pelayanan kemasyarakat asal ada jaminan pelayan kesehatan, ketika dia sakit ada keterangan surat tidak mampu dia akan digratiskan dengan menggunakan dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK) dikenakan dengan dana dari APBN," tutupnya. (*)

Reporter Daud M Nur


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar