Di Bengkalis Lahan PT SPA Terbakar 200 Hektar
GagasanRiau.Com Bengkalis - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karlahut) di Provinsi Riau sepertinya tak akan pernah berakhir, hal ini yang terjadi di Kabupaten Bengkalis, PT Satria Agung Perkasa (PT SPA). Dimana lahannya terbakar hingga 200 hektar.
Seperti yang diungkapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, mendata sejak Januari hingga April 2016, Kebakaran Lahan Dan Hutan (Karlahut) di daerah itu keseluruhannya mencapai 400 hektar lebih.
Kepala Bidang (Kabid) Damkar Suis Wantoro di Bengkalis, Jumat menyebutkan bahwa, lahan-lahan yang terbakar tersebut pada umumnya merupakan bekas lahan yang pernah terbakar sebelumnya.
“Lokasi terbakar terbanyak itu terdapat di Bukit Kerikil Kecamatan Bukit Batu di Kawasan Hutan milik PT.SPA yang telah meludeskan sekitar 200 hektar lahan,” kata Suiswantoro dilansir dari antarariau.com.
Sedangkan lahan yang banyak terbakar lainnya merupakan lahan masyarakat serta lahan- lahan kosong di daerah itu yang di perkiraankan mencapai 200 san hektar yang tersebar di dua kecamatan yakni Rupat,Bukitbatu dan kecamatan Siak kecil.
Menurut dia, di Kecamatan Bengkalis dan Kecamatan Bantan juga tidak sedikit lahan masyarakat yang terbakar.
“Sejak Januari hngga April ini, lahan yang terbakar di dua kecamatan itu juga banyak terjadi diantaranya, Desa Air putih, Desa Senggoro dan Desa Bantan Tua, Desa Kembung Baru dan Desa Teluk Lancar,” katanya.
Dijelaskannya, jumlah titik kebakaran di dua kecamatan tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun lalu, dimana tahun lalu kedua kcamatan itu hanya beberapa titik api saja, namun pada tahun ini, lokasi kebakaran di dua kecamatan lokasi kebakaran berdekatan serta telah menghabiskan puluhan hektar lahan masyarakat di daerah itu.
“Seperti Desa Air putih, Desa Senggoro dan Desa Bantan Tua, ke tiga desa ini lokasi karlahutnya berdekatan,” katanya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data BPBD Damkar Kabupaten Bengkalis, di Kecamatan Mandau dan Pinggir juga di temukan 3 lokasi yang rawan terbakar diantaranya Desa Petani, Desa Pematang Pudu dan Desa Pematang Ibut yang merupakan desa pemekaran di Kecamatan Pinggir.
"Kondisi terakhir pada awal bulan April ini terjadi penurunan titik api dan hot spot, karena sudah ada dituruni hujan di beberapa kecamatan walaupun intensitasnya kecil, kami dari tim tetap siaga terutama di daerah rawan, karena pada pertengahan April ini kondisi panas kembali meningkat,” katanya menjelaskan.
Editor Arif Wahyudi
sumber antarariau.com
Tulis Komentar