LE Luncurkan Biografi Sekali Layar Terkembang Tengok-tengok Ke Belakang
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Lukman Edy anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI asal Daerah Pemilihan Riau, Lukman Edy meluncurkan buku biografi berjudul "Sekali Layar Terkembang, Tengok-Tengok ke Belakang".
Buku ini akan diluncurkan pada hari Jumat (7/4) malam nanti bersamaan dengan gelar kebudayaan dalam bingkai 4 pilar kebangsaan.
Sebagaimana diungkapkan oleh Eddy Akhmad RM selaku Ketua Pelaksana peluncuran buku tersebut dan juga gelar kebudayaan 4 pilar kebangsaan pada hari Rabu (5/4/2017) di kantor Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Riau.
"Buku ini bukan saja menceritakan tentang perjalanan hidup dan politik Lukman Edy. Namun paling tidak juga bisa memotivasi generasi muda bahwa kapasitas anak Riau juga berkiprah di perpolitikan nasional" kata Eddy.
Dipaparkan Eddy, bahwa karir politik Lukman Edy mampu menjadi ikon tersendiri bagi Riau, pasalnya ia mampu menembus dunia politik di Jakarta.
"Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu menjadi Ketua Fraksi dan baru-baru ini memegang peranan penting sebagai Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemilu" ujar Eddy.
Dikatakan Eddy lagi, Lukman Edy sekaligus jadi antitesis stigma Melayu Riau selama ini yang dibilang pemalas, perajuk, dan lagak kampung. Dengan intelektualnya Lukman Edy mampu jadi mentri termuda era Susilo Bambang Yudhoyono dan Anggota DPR.
"Ini 'entry poin' orang Riau dan Lukman Edy keluar dari stigma Melayu dengan pakem yang berbeda. Dia mampu memberi warna kebijakan politik nasional. Karena faktanya memang hanya sedikit orang Riau di politik nasional," ungkapnya.
Buku itu sendiri ditulis dua orang Luna M. Komaruddin dan Ade Wiharso yang diterbitkan RM Books. Di dalamnya juga terdapat kata pengantar dari Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
"Isinya perjalanan hidup Lukman Edy, mulai lahir di sebuah kampung Teluk Pinang, Indragiri Hilir hingga perjalanan karir anggota legialatif. Serta pikiran-pikirannya tentang kebangsaan, pemerintah secara umum dan tentang Rau secara khusus," tutupnya.
Editor Arif Wahyudi
Tulis Komentar