Jejak Harimau Teror Warga, BBKSDA Langsung Terjunkan Tim
GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Jejak Harimau di perkebunan karet membuat masyarakat Desa Koto Tuo, Kecamatan XIII Koto Kampar, Provinsi Riau resah. Pasalnya harimau tersebut bebas berkeliaran di permukiman mengancam nyawa warga setempat.
Jejak harimau ditemukan sejak Rabu, 4 Juli lalu masih terlihat jelas saat warga setempat pergi kekebun karet mereka yang berjarak 50 meter dari perumahan warga. Akibatnya banyak petani tidak berani ke kebun karet terlalu pagi.
Menindaklanjuti keresahan warga, Pemerintah setempat segera melakukan tindakan terhadap hewan buas itu sebelum ada petani atau warga yang menjadi korban. Pemerintah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau untuk menurunkan timnya.
Sementara itu, mendapatkan informasi menghebohkan warga Desa Koto Tuo, Kabupaten Kampar, Tim Quick Response BBKSDA Riau langsung turun ke lokasi dimaksud, Selasa (10/7/2018).
Dari hasil pengecekan, tim kemudian menemukan jejak yang diduga jejak kaki harimau Sumatera. Diduga jejak tersebut sudah ada sejak beberapa hari lalu.
Tim juga menyempatkan diri mengecek ke lokasi lain, terutama ke lokasi yang disinyalir menjadi tempat perjumpaan seorang warga dengan harimau. Namun, tim BBKSDA Riau tidak menemukan adanya jejak atau tanda kemunculan harimau lainnya.
Tak hanya melakukan pengecekan, tim BBKSDA Riau juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Dengan memberi pengetahuan tata cara serta tindakan darurat apa yang perlu dilakukan oleh masyarakat apabila berjumpa dengan harimau.
"Tim juga bekerjasama dengan aparat desa untuk menenangkan dan meminimalisir keresahan di masyarakat," ujar Kepala BBKSDA Riau Suharyono.
Menurut Suharyono, tim saat ini masih melakukan pendalaman guna memastikan keberadaan harimau tersebut. "Tim menyarankan aparat desa untuk menyiapkan umpan di lokasi yang dijumpai harimau. Apabila umpan dimakan maka segera untuk menghubungi tim di lapangan," ucapnya.
"Hal ini dibutuhkan untuk pengambilan langkah-langkah penanganan lebih lanjut ke depan terhadap kemunculan harimau Sumatera tersebut," tukasnya
Editor: Arif Wahyudi
Tulis Komentar