DPRD : PSBB Ala Firdaus Ajang Coba-coba, Tambah Bikin Rakyat Sengsara
Ida Yulita Susanti, Anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Ida Yulita Susanti, Anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru menilai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Wali Kota, Firdaus tanpa persiapan yang matang. Para petugas yang dipekerjakan dalam penanggulangan wabah virus korona (COVID-19) oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru juga tak jelas. Karena tidak disertai fasilitas yang memadai.
"PSBB tanpa persiapan yang matang, kebijakan diterapkan pada akhirnya itu menambah penderitaan rakyat" ungkap Politisi Partai Golkar ini, kepada Gagasan, Selasa malam, (21/4/2020).
Meskipun PSBB diterapkan hanya di malam hari, hal itu kata Ida, juga bukan serta-merta mengurangi penularan virus korona. Namun justru berdampak kepada perekonomian masyarakat yang berusaha di sektor informal seperti pedagang di pinggir jalan.
"Jadi pemimpin jangan kerja menanggung, dan memakai cara coba-coba karena, ini menyangkut nyawa banyak orang. Kalau memang mau menyelamatkan rakyat tetapkan PSBB 24 jam, tapi dengan catatan jaminan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat wajib tersedia dan data penerima bantuan wajib akurat " tegas Ida.
Ida menduga bahwa data yang dimiliki oleh Pemko Pekanbaru untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak wabah virus korona itu adalah data bodong alias abal-abal asal comot.
Dikatakan Ida, sudah 3 hari dilaksanakan PSBB, namun Pemko Pekanbaru hingga kini belum memberikan secuil pun bantuan kepada warga terdampak. "Pendistribusian bantuan belum juga kunjung disalurkan " terangnya.
Sementara itu, terangnya lagi, para petugas yang bekerja, yakni tenaga medis, petugas pemakaman dan seluruh aparat terlibat dalam Tim Penanganan Covid-19 nasibnya juga tidak jelas.
"Perlindungan mereka juga masih antah berantah, dana 46 Milyar ini adalah dana sebagian kecil dari Alokasi Pusat, belum termasuk sumber anggaran lainnnya, tapi kenapa masih tidur? " tegas Ida.
Tulis Komentar