Parlemen

Hadapi Kenormalam Baru, Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Pesankan 3M

Ginda Burnama, Wakil Ketua DPRD Pekanbaru
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Ginda Burnama, Wakil Ketua DPRD Pekanbaru berharap agar penetapan kenormalan baru, masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. Dimana setelah dihantam badai COVID-19 yang melumpuhkan semua sektor penghidupan di dunia dan Indonesia termasuk Pekanbaru. Pemerintah daerah khususnya Kota Pekanbaru perlahan mulai menerapkan kenormalan baru seperti yang diperintahkan pemerintah pusat. 
 
Menyambut tatanan baru ini, semua kalangan berharap ini menjadi awal baru kebangkitan untuk hidup dan bertahan hidup. Tentu dengan gaya hidup sehat dan pola makan yang sehat pula.
 
Dimana setelah tiga tahapan diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Pekanbaru yang berakhir pada 28 Mei kemarin, kini masyarakat kota Pekanbaru menuju The New Normal.
 
Kebijakan stay at home atau work from home atau pembatasan sosial diberlakukan untuk mencegah penyebaran massif wabah virus Corona, atau lebih di populerkan dengan sebutan social distancing, atau physical distancing, dan membatasi diri dari tempat keramaian sangat berdampak pada kehidupan.
 
"Tentunya, meski memasuki the new normal, kita berharap masyarakat tetap mematuhi tiga hal penting dalam kehidupan sehari-harinya," sebut Ginda.
 
Tiga hal penting yang dimaksud adalah, tetap menggunakan masker, sering-sering mencuci tangan diair yang mengalir, dan hindari kerumunan. "Tiga hal ini tidak boleh lengah, harus menjadi bagian wajib dalam kehidupan, berharap kondisi benar-benar terus membaik," kata Ginda.
 
Artinya, disampaikan Politisi Gerinda ini, protokol kesehatan masih harus dipatuhi. Baik dijajaran lingkungan pemerintah, swasta maupun khalayak umum. 
 
"Kita sama-sama menyadari, dampak covid-19 ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat kota Pekanbaru, akan tetapi dunia pun berdampak. Dan semoga covid-19 segera berakhir," sebutnya.
 
Disampaikannya lagi, kesadaran masyarakat sangat diharapkan dalam mematuhi tiga poin penting tersebut. Untuk dunia pendidikan tentu harus menunggu instruksi pusat, dan pihak dinas pendidikan harus bisa memastikan sarana dan prasarana pendidikan steril. "Termasuk juga salah satu SMP kemarin yang mengalami musibah kebakaran, harus sudah ada solusi untuk peserta didiknya," pungkasnya


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar