Parlemen

Dewan dan ASN Terkonfirmasi Positif COVID-19, Waka DPRD Pekanbaru Sarankan Jangan Ngantor Dulu

Pimpinan DPRD Kota Pekanbaru Ir Nofrizal MM
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Salah satu pimpinan DPRD Kota Pekanbaru Ir Nofrizal MM meminta seluruh anggota DPRD Pekanbaru dengan kesibukan yang dijalankan saat ini untuk melakukan isolasi mandiri. 
 
Hal ini ditegaskannya seiring makin meningkatnya dan liarnya kasus Covid-19 di Pekanbaru dan khususnya di lingkungan DPRD Kota Pekanbaru. Maka dari itu perlu kesadaran untuk saling menjaga sesama rekan kerja dan instansi agar penularan COVID-19 itu tidak merebak.
 
"Dan untuk fraksi saya sendiri PAN sudah saya tekankan, mulai hari ini (Senin, red) kita tegaskan tidak masuk kantor. Semuanya harus isolasi mandiri, apalagi bagi anggota dewan yang belum keluar hasil tes swab covid-19 nya," ujar Wakil Ketua DPRD Pekanbaru tersebut. 
 
Untuk informasi, sejak beberapa hari terakhir, penyebaran virus Covid-19 di lingkungan Sekretariat DPRD dan beberapa anggota DPRD makin meningkat. Belum ada data resmi berapa anggota DPRD dan ASN serta THL, yang terjangkit positif covid-19. 
 
Maka dari itu, Nofrizal juga mengajak semua anggota DPRD, ASN dan THL, untuk tidak masuk kantor untuk sementara waktu. Dengan memastikan diri dulu sehat dan jika merasa tidak fit untuk berisitirahat dirumah atau isolasi mandiri.
 
Ditegaskannya, hal ini harus dilakukan, untuk memutus rantai penyebaran virus yang disebut kannya tidak boleh disepelekan, khusus di lingkungan Sekretariat DPRD Pekanbaru. 
 
"Kita harus taat. Kalau tidak dari kita, siapa lagi yang mau peduli di lingkungan DPRD ini. Ayo kawan-kawan, kita bersama-sama putus rantai penyebaran covid-19 ini," pintanya mengajak.
 
Saat ini sedang ada pembahasan APBD Perubahan 2020, legislator tiga periode di DPRD Pekanbaru ini menjelaskan, bahwa untuk pembahasan anggaran ini, bisa dilakukan secara alternatif lain. 
 
Ditegakkannya, apakah diundur pembahasannya untuk beberapa hari, atau bisa juga dilakukan pembahasan secara daring atau apat virtual. " Lagi pula, pembahasan anggaran di Komisi-komisi tersebut, hanya dilakukan 10 anggota dewan dan mitra kerjanya, " jelasnya. 
 
Ditegakkannya lagi, bahwa masalah covid-19 ini, merupakan masalah bersama dan menyangkut keselamatan dan nyawa banyak orang. "Harusnya ini prioritas. Sementara untuk pembahasan anggaran, tetap kita gesa juga, dengan virtual," pungkasnya.
 
Artinya kata dia, meskipun ada ASN atau anggota DPRD yang terkonfirmasi positif COVID-19 rutinitas di lembaga legislatif tidak terkendala. Dan pekerjaan yang bisa dilakukan secara digital dapat dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus korona 2019 tersebut.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar